Awal tahun 2024 tampaknya menjadi masa kelabu bagi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), pasalnya salah seorang putera puteri terbaiknya, berpulang, menghadap sang pencipta.
Pada 15 Januari 2024 (Senin legi atau bertepatan dengan 4 Rajab 1445 H) misalnya, drh. Sjachrena Lubis binti Amron Lubis atau dikenal dengan bu Ade, meninggal dunia diusianya yang ke 72 tahun di RS Puri Cinere Jakarta karena sakit.
Bu Ade semasa hidupnya pernah menjadi Sekjen PB PDHI Periode masa bhakti 2014-2018. Ia merupakan Dokter Hewan, lulusan Fakultas Kedokteran Hewan IPB Bogor, kelahiran Padang Sidempuan, 13 Desember 1952.Â
Saya mengenal bu Ade sudah cukup lama. Sekitar tahun 2004 dan semakin intens berkomunikasi dengan almarhum saat saya menjadi Ketua Umum PB IMAKAHI (Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia) periode 2006-2008.
Sebagai senior saya di IPB, bu Ade saya kenal juga karena pernah bertugas di Jambi. Sebuah daerah dimana saya juga menghabiskan masa sekolah di provinsi itu. Ia pernah menjabat kepala dinas Peternakan Provinsi Jambi.
Selain itu, bu Ade juga pernah menjadi tenaga ahli Konsultan di FAO Perwakilan Indonesia sebagai tenaga ahli yang menangani Flu Burung sejak tahun 2004.
Ia mengkoordinir tenaga dokter hewan dan para medik veteriner yang tergabung sebagai tenaga PDSR (Participatory Diseases Surveilance and Response) yaitu sebagai tenaga surveilance dan reaksi cepat untuk mengatasi Flu Burung di seluruh indonesia. Bersyukur, kasus Flu Burung telah berhasil ditangani dengan baik di Indonesia.
Sementara itu, hari Jumat, 19 Januari 2024 Pukul 01.30 WITA berita duka kembali menyelimuti, kini Pdm. Prof. Dr. drh. Iwan Haryono Utama, Guru besar Universitas Udayana Bali meninggal dunia. Ia meninggal diusianya ke 62 tahun Di RS Mangusada Badung, Kecamatan Mengwi, Bali. Jenazah disemayamkan di rumah duka Kertha Semadi ruang C jalan Cargo Permai No 99, Ubung Kaja, Denpasar Bali.
Prof Iwan merupakan dokter hewan alumni FKH IPB Bogor dan mengabdi menjadi dosen di FKH Universitas Udayana.
Menurut beberapa mahasiswanya, saat menjadi dosen mata kuliah Ilmu Biokimia Veteriner, Biokimia Klinik Veteriner dan Diagnostik Laboratorium Klinik Veteriner, ia merupakan sosok dosen yang baik dan salah satu profesor favorit para mahasiswa. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, saya kerap berdiskusi dengan Prof Iwan. Apalagi, Prof Iwan merupakan pembina Majalah Kampus FKH Unud: Suara Satwa dan kerap mengikuti kegiatan kepenulisan. Sebuah Passion yang juga saya geluti. Selain itu, ia juga aktif menjadi pembina di Ikatan Dokter Hewan Sapi Indonesia (IDHSI). Sebuah organisasi dibawah naungan PB PDHI yang juga saya terlibat didalamnya.