Soalnya, anjing bukanlah komoditas ternak yang diperjualbelikan di pasar ternak. Sehingga, dimungkinkan, hewan anjing yang akan dilalulintaskan merupakan hewan curian.
Atas kejadian ini, sudah selayaknya kita dorong pemerintah untuk lebih serius menerbitkan regulasi tentang pelarangan konsumsi hewan anjing. Jika tidak, akan semakin banyak anjing lain yang akan menjadi korban. Stop konsumsi daging anjing. Jika tidak, kasus rabies juga akan sulit kita kendalikan.
Hentikan Konsumsi Daging Anjing
Cara terbaik untuk menghentikan konsumsi daging anjing adalah dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan hewan dan dampak negatif dari praktik mengkonsumsi daging tersebut.Â
Ada banyak dampak negatif akibat konsumsi daging anjing, diantaranya adalah isu kesejahteraan hewan (kesrawan), penyebaran penyakit, dan potensi pengaruh terhadap keberlanjutan lingkungan. Selain itu, konsumsi daging anjing juga bisa memicu kontroversi etis dan sosial di beberapa masyarakat. Jangan percaya mitos bahwa daging anjing dapat menjadi obat kuat atau obat penyembuh penyakit.
Mari kita dukung kampanye melawan perdagangan daging anjing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H