Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anjing Bukan Hewan Pangan, Stop Penjualan Daging Anjing

8 Januari 2024   05:48 Diperbarui: 8 Januari 2024   12:29 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soalnya, anjing bukanlah komoditas ternak yang diperjualbelikan di pasar ternak. Sehingga, dimungkinkan, hewan anjing yang akan dilalulintaskan merupakan hewan curian.

Atas kejadian ini, sudah selayaknya kita dorong pemerintah untuk lebih serius menerbitkan regulasi tentang pelarangan konsumsi hewan anjing. Jika tidak, akan semakin banyak anjing lain yang akan menjadi korban. Stop konsumsi daging anjing. Jika tidak, kasus rabies juga akan sulit kita kendalikan.

Hentikan Konsumsi Daging Anjing

Cara terbaik untuk menghentikan konsumsi daging anjing adalah dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan hewan dan dampak negatif dari praktik mengkonsumsi daging tersebut. 

Ada banyak dampak negatif akibat konsumsi daging anjing, diantaranya adalah isu kesejahteraan hewan (kesrawan), penyebaran penyakit, dan potensi pengaruh terhadap keberlanjutan lingkungan. Selain itu, konsumsi daging anjing juga bisa memicu kontroversi etis dan sosial di beberapa masyarakat. Jangan percaya mitos bahwa daging anjing dapat menjadi obat kuat atau obat penyembuh penyakit.

Mari kita dukung kampanye melawan perdagangan daging anjing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun