Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sang Guru dan Pegiat Literasi MAN IC Tanah Laut itu Telah Berpulang

28 Desember 2023   16:21 Diperbarui: 28 Desember 2023   16:26 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Innalillahi Wainnailaihirojiun, telah berpulang kerahmatullah, Rahmadi, S.Ag, M.Pd.I, Guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Kementerian Agama Republik Indonesia pada Kamis, 28 Desember 2023 pukul 01.00 dini hari.

Demikian kurang lebih bunyi pesan WhatApps (WA) dari seorang kolega memberitahu saya, jujur saja, saya pun sangat terkejut. 

Bagaimana tidak, pak Rahmadi, demikian saya panggil, kemarin masih mengunggah status di Facebook (FB) karena tulisannya yang dimuat di Majalah Literasi Indonesia dan sebelumnya juga masih menanggapi beberapa komentar di FB.

Selain itu, almarhum juga tidak pernah mengeluhkan sedang sakit atau tanda-tanda apapun yang membuat ia meninggal dunia. Sebuah kabar yang sekali lagi, sangat mengagetkan saya dan mungkin kita semua yang mengenal almarhum.

Rahmadi adalah sosok yang konsisten memperkenalkan MAN IC Tanah Laut dan merupakan seorang pendidik dan juga seorang penulis dengan sederet prestasi. 

Saya mengenal almarhum sudah cukup lama. Namun, komunikasi dengan almarhum melalui pesan WA ternyata juga sudah lama, ketika saya buka chat, tertulis tanggal komunikasi terakhir dengan beliau adalah 10 Desember 2021. Saat itu, kami membahas tentang ketertarikan almarhum untuk mengikuti kegiatan kepenulisan yang dilaksanakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Kebetulan, saat itu saya menjadi salah satu pembicara dikegiatan tersebut.

Bagi Rahmadi, belajar sepanjang hayat merupakan salah satu prinsip hidupnya. Sekalipun beliau sudah mahir dalam menulis, rupanya ia tetap merasa masih hijau untuk terus belajar. Terbukti, dalam berbagai kesempatan pelatihan kepenulisan, saya kerap melihat almarhum ikut dalam berbagai kegiatan. Baik ketika menjadi peserta kegiatan, maupun menjadi narasumber kegiatan.

Rahmadi, dilahirkan pada hari Ahad tanggal 5 Maret 1973 di sebuah desa yang bernama Desa Badaun Kecamatan Tapin Utara Kabupaten Tapin Propinsi Kalimantan Selatan.  

Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Salman bin Unu bin Anis (alm) dan ibu Siti Maimunah binti Lahid (almh) ini adalah seorang pengamat sosial dan pendidikan serta keagamaan. 

Kesehariannya bertugas sebagai pendidik pada MAN Insan Cendekia Tanah Laut Kalimantan Selatan dan Pegiat Literasi.

Mengutip dari blog https://inspiratorbanua.wordpress.com, Rahmadi menjalani Pendidikan tingkat dasar dan menengah di daerah kelahirannya, setelah tamat Madrasah Ibtidaiyah Swasta Asasul Islamiyah (sekarang menjadi MIN) Banua Halat Rantau tahun 1988 dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Rantau II tahun 1991. Pendidikan berikutnya ia tempuh di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Martapura tamat tahun 1994.

Setelah itu, ia melanjutkan studi ke perguruan tinggi di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Jami Banjarmasin dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam dan meraih gelar Sarjana Agama tahun 1999. Saat itu, ia berhasil lulus dengan predikat cum laude.

Dalam dunia kepenulisan, Rahmadi sudah menerbitkan berbagai buku, diantaranya buku dengan judul "Guru dan Facebook", "Profil Guru Madrasah Abad ke-21" dan "The Power of Ramadan", Langkah Jitu Menjadi Penulis dari Nol" (2020), "Guru dan Personal Branding" (2020) serta buku-buku Antologi yaitu Teacher VS Corona (2020), Pena Digital Guru Millenial (2020), Mantan Terindah (2020).

Selanjutnya antologi: Literasi Keluarga (2020), Guru Petualangan (2020), Pekik Merdeka (2020),  Ukir Prestasi Tebar Inspirasi (2020), Ada Cerita di Balik Musik (2020), Bundaku (2020), Merdeka Menulis Kisah Inspiratif (2020), Senandung Guru 1 (2020), Kasih Guru Tak Terbilang (2020), Cerita Seru Aku dan Hapeku (2020), Semakin Literat di Tengah Pandemi (2020), Jalan Terang Santri (2020), Meniti Jalan Senja (2020), Antologi Kisah Ibu (2020), Riuh Imaji di Masa Pandemi (2020), Resolusi 2021 Antara Harapan dan Tantangan (2021), Guruku Inspirasiku (2021), Sekolahku (2021), Guru Indonesia Merdeka Berkarya (2021), Jejak Literasi 365 (2021), Kasih Guru Tak Terbilang (2021), Kota Punya cerita (2021), Ayah, Pejuang Keluarga (2021) Literasi Masyarakat (2021) dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dalam sebuah percakapan di Media Sosial (FB) saya bersama almarhum pernah berkomitmen untuk terus menulis dan menulis untuk bisa Menginspirasi. 

Kebetulan, inilah barangkali yang membuat saya dan almarhum memiliki kecocokan dalam hal kepenulisan. Artinya, Tiada Hari tanpa menulis dan memberi Inspirasi bagi Semua orang. Kira-kira begitulah cita-cita kami. Sehingga wajar, dalam beberapa buku antologi, saya dan almarhum juga kerap terlibat dalam judul buku yang sama. Terutama, buku antologi yang dikomandoi oleh Mediaguru Indonesia.

Selama menjadi guru, Rahmadi memiliki sederet prestasi, diantaranya pernah menjadi Finalis Lomba Model Pembelajaran Berbasis ICT pada tahun 2009 dan 2010 di Jakarta.

Kemudian menjadi Finalis Guru Kreatif dan Inovatif Tingkat Nasional pada Tahun 2012.

Menjadi Juara 3 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Balangan pada tahun 2012 dan Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Balangan pada Tahun 2013 serta Mendapat Penghargaan KI Hajar Award Tahun 2014.

Disamping itu, ia juga pernah mengikuti berbagai diklat tingkat Nasional dan Provinsi, Antara lain TOT Pendidikan Al-Qur'an (Banjarmasin : 2010), Diklat Fasilitator Guru PAI Berbasis HAM Tingkat Dasar (Jakarta: 2011), TOT Kurikulum 2013 PAI (Jakarta : 2013), Tim Nasional Penulis Kisi-Kisi dan Soal UAMBN MA (Makassar, Surabaya dan Bali : 2018).

Semasa hidupnya, ia juga aktif menulis diberbagai media massa lokal Antara lain Koran Banjarmasin Post dan Radar Banjarmasin, serta di Media Online, Website Kementerian Agama Kalimantan Selatan dan Blog Guru serta Blog pribadi.

Kini, sang Pengarang itu telah meninggalkan kita. Selamat jalan pak Guru, selamat jalan Sahabat, meski kita belum pernah berjumpa secara langsung, namun karyamu akan tetap abadi. 

Terima kasih pernah menjadi teman yang selalu berbagi inspirasi dalam menggelorakan dunia literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun