Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Faktor Penting Pencegahan Kasus Penculikan Anak

25 Desember 2023   06:30 Diperbarui: 25 Desember 2023   07:02 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penculikan Anak (Sumber gambar: Tempo.co)

Kita turut prihatin tatkala beberapa hari ini kasus penculikan anak kembali marak. Setelah libur sekolah akhir tahun 2022 yang lalu sempat viral penculikan anak atas nama Malika di Cipadu, Kota Tangerang, yang diculik oleh orang dekat keluarga selama 26 hari, kini pada momentum yang sama, kasus penculikan anak kembali terjadi. 

Sebagaimana dikutip dari Kompas.com (17/12/2023), Artis Attila Syach mengungkapkan putrinya yang bernama Kardin, dilaporkan diculik. Namun, bersyukur, Kardin saat ini telah berhasil bebas setelah tiga hari diculik.

Mantan suami Wulan Guritno ini, sebelumnya sempat membuat laporan ke Polres Bogor ketika Kardin diambil paksa orang tak dikenal di sebuah kolam renang. Meski belakangan terkuak penculikan ini diduga bermotif persoalan rumah tangga, tetapi penculikan terhadap anak merupakan tindakan yang tidak dibenarkan oleh hukum.

Sementara itu, dugaan penculikan anak juga terjadi di Desa Wangkelang, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan. Bersyukur, proses penculikan anak di tempat tersebut berhasil digagalkan warga desa setempat pada Rabu, 13 Desember 2023.

Selain itu, kasus serupa juga sempat terjadi di Kota Bandung. Uniknya, kasus ini terjadi tatkala anak sedang libur sekolah.

Pasalnya, pada masa liburan, tingkat kegiatan anak-anak meningkat, sehingga risiko penculikan anak juga menjadi lebih tinggi. Sehingga kita perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya waspada terhadap ancaman penculikan anak selama periode liburan.

Sebagai masyarakat, terdapat faktor-faktor penting untuk melakukan pencegahan agar kasus penculikan anak tidak terulang dikemudian hari. Faktor penting tersebut adalah:

Pertama, pentingnya identifikasi penyebab Penculikan Anak. Identifikasi faktor-faktor yang membuat anak rentan terhadap penculikan, seperti kurangnya pengawasan, keamanan yang kurang, dan kurangnya pemahaman anak terhadap bahaya harus terus diupayakan. Sebagai orangtua atau keluarga terdekat, ketika bersama anak, kita harus bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan kepada anak.

Kedua, metode Pencegahan dan Perlindungan. Lakukan strategi pencegahan, seperti memberikan pemahaman kepada anak tentang bahaya, pengawasan orangtua, dan memanfaatkan teknologi untuk melacak anak.

Ketiga, Peran Masyarakat. Melakukan sosialisasi peran penting masyarakat dalam mencegah penculikan anak, termasuk partisipasi dalam program lingkungan yang aman dan saling mendukung dalam upaya menjaga keamanan anak-anak. Kasus penculikan anak Kabupaten Pekalongan merupakan bukti peran penting peran masyarakat dalam pencegahan penculikan anak.

Keempat, Kerjasama dengan Pihak Berwenang. Diskusikan pentingnya kerjasama antara masyarakat, sekolah, dan pihak berwenang seperti kepolisian untuk meningkatkan keamanan anak selama liburan.

Kelima, Penanganan Kasus Penculikan. Kasus penculikan anak harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Kemudian, diperlukan Langkah-langkah yang tegas jika terjadi penculikan anak, termasuk pelaporan segera ke pihak berwenang dan peran aktif masyarakat dalam membantu penyelidikan.

Keenam, Edukasi Media dan Kampanye Kesadaran. Ajukan ide kampanye edukasi media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penculikan anak dan mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan anak.

Ketujuh, Pentingnya Komunikasi Terbuka. Tekankan pentingnya komunikasi terbuka antara orangtua dan anak, sehingga anak merasa nyaman melaporkan kejadian atau situasi yang mencurigakan.

Kesimpulan

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan penerapan langkah-langkah pencegahan yang efektif, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak selama masa liburan. Keberhasilan ini bergantung pada kolaborasi aktif antara keluarga, masyarakat, dan pihak berwenang dalam menjaga kebahagiaan dan keselamatan anak-anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun