Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mewaspadai Rabies pada Hewan Kurban

27 Juni 2023   23:43 Diperbarui: 28 Juni 2023   00:05 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hewan Sapi sebagai Hewan Kurban (Sumber: Dok. Pri)

Mengulas tentang penyakit Rabies, sebagian orang langsung tertuju pada hewan yang bernama anjing, kucing, kera dan sebangsanya. 

Maklum, selain menjadi korban, faktanya hewan- hewan ini juga memiliki peranan menularkan penyakit rabies pada manusia dan atau pada hewan lainnya. Hewan ini dikenal sebagai Hewan Pembawa Rabies (HPR).

Namun, jarang orang yang mengetahui bahwa sejatinya  hewan kurban seperti sapi, Domba dan Kambing, dapat juga tertular Rabies.  Bahkan, hewan berdarah panas lainnya seperti Kuda dan Babi juga dapat tertular rabies.

Kemudian, layaknya rabies pada manusia, kejadian rabies pada hewan kurban juga berpotensi menimbulkan kematian. Hanya saja, manusia dan hewan kurban adalah korban (sebagai dead end). Dengan kata lain, Kasusnya sangat jarang menularkan ke hewan lain, termasuk kasus rabies pada hewan kurban juga jarang menularkan ke manusia. Potensi penularan melalui luka terbuka dapat terjadi, namun sejauh ini kasusnya masih relatif sangat kecil.

Pasalnya, lebih dari 90 persen penularan kasus rabies di dunia sangat didominasi oleh gigitan anjing.

Oleh karena itu, jika suatu daerah telah dinyatakan sebagai daerah tertular rabies, maka potensi penularan rabies ke hewan kurban patut menjadi perhatian. Sehingga menjaga kesehatan hewan kurban dari penularan rabies di daerah endemis rabies layak untuk diwaspadai.

Gejala Klinis Rabies Pada Sapi

Meski rabies pada hewan kurban seperti sapi, domba dan kambing tidak sering dijumpai, namun kasus rabies pada hewan sapi di Indonesia pernah dilaporkan.

Mengutip dari jurnal Indonesia Medicus Veterinus (2012), Nurul Faizah dan tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana menyampaikan bahwa Kejadian rabies pada sapi bali telah merugikan peternak di Desa Ungasan, Kutuh, dan Peminge, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. 

Sejak kasus Rabies pertama kali muncul di Bali pada Oktober 2008, Kejadian rabies pada sapi bali tampaknya masih kurang mendapatkan perhatian, padahal dampaknya bisa mempengaruhi populasi sapi bali akibat kematian yang ditimbulkan oleh penyakit rabies.

Secara umum, terdapat ciri-ciri hewan sapi yang tertular rabies. Tanda tersebut adalah sapi biasanya akan selalu melenguh, agresif dan galak, air liur berlebihan, nafsu makan turun, berupaya untuk melepas atau memutus tali ikatan, hewan akan jatuh atau roboh, terlihat merejan, gigi gemeretak atau brauksisma , malas, mata memerah, lari atau kabur, berputar-putar, siaga, memakan benda-benda di sekitarnya, paralisis, kencing dan buang kotoran sambil berlari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun