Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Diidentifikasi oleh Google sebagai Pengarang | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sang Penyambung Lidah Rakyat yang Vokal Itu Telah Berpulang

24 Juni 2023   14:23 Diperbarui: 24 Juni 2023   14:30 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
H. Desmod Junaidi Mahesa, SH, MH, Anggota DPR RI Periode 2019-2024 (Sumber gambar: Website Resmi Fraksi Gerindra)

Dunia perpolitikan Indonesia sedang berduka. Politisi partai Gerindra sekaligus anggota DPR RI, H. Desmond Junaidi Mahesa, S.H.,M.H meninggal dunia pada Sabtu, 24 Juni 2023 di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan.

Desmond meninggal dunia di usia 57 Tahun. Dikutip dari laman dpr.go.id, Desmond J. Mahesa lahir di Banjarmasin, 12 Desember 1965. Saat ini, Ia menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Banten II yang meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon.

Dikenal Sangat Vokal dan Aktif

Sebagai anggota legislatif, Desmond dikenal sangat vokal. Ia kerap menyuarakan dan memperjuangkan beragam aspirasi persoalan yang dialami oleh masyarakat. Salahsatunya,  ia pernah menolak usulan penerapan restorative justice dalam kasus korupsi yang diusulkan oleh Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak tahun lalu.

Selain itu, Desmond juga  pernah secara terbuka menolak fit and proper test calon ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada Akhir Desember 2017 yang lalu. 

Musababnya, saat itu cuma satu calon yang dihadirkan, yakni Arief Hidayat. Namun, meski ditolak, fit and proper test tetap berlangsung. Proses itu dipimpin Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan dan sejumlah tim panel.

Sementara itu, Desmond juga dikenal aktif dalam memperjuangkan kasus Wadas. 

Konflik Wadas adalah konflik yang timbul antara pihak warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dengan pihak Pemerintah Indonesia. 

Konflik ini terjadi sejak tahun 2019 yang dilatar belakangi rencana pemerintah membuka penambangan terbuka batuan andesit yang berada di wilayah desa Wadas. Penambangan ini akan dijadikan sebagai bahan baku dalam pembangunan Bendungan Bener yang masih satu kecamatan dengan wilayah desa ini. 

Menurut Desmond, persoalan Wadas tidak terlepas dari peranan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bahkan, sebagaimana dikutip dari Tempo.co (15/11/ 2022), ia mengatakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah merugikan rakyatnya sendiri. Pasalnya, Ganjar memasukkan Desa Wadas yang bukan bagian dari PSN (Proyek Strategis Nasional). Pengambilan batu andesit dari Desa Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener, tidak bisa dinormalisasi.

Selanjutnya, masyarakat saat itu juga menilai, penambangan batu juga akan merusak lingkungan desa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun