Namun demikian, mengutip dari Kompas.com (17/05/2023), Sejumlah warga yang semula menolak, akhirnya menyerahkan lahannya untuk tambang.Â
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo Andri Kristanto menyampaikan pengukuran lahan di Desa Wadas telah selesai. Warga yang terdampak sudah setuju lahannya untuk ditambang. Artinya, kasus Wadas menemui titik terang. Proses penambangan batuan andesit di desa itu akan segera dilaksanakan.
Kini, Desmond memang telah tiada. Sang penyambung lidah rakyat yang telah terpilih menjadi wakil rakyat sejak 2009 itu telah meninggalkan kita. Namun, konsistensinya dalam memperjuangkan hak rakyat, patut kita teladani. Bahkan, Desmond juga konsisten berjuang bersama partai Gerindra. Ia tidak pernah berganti partai hingga akhir hayatnya.
Desmond bergabung dengan Partai Gerindra dan terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009 - 2014 dengan mengantongi 13.439 suara dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Timur. Kala itu, ia mewakili Kaltim menjadi penyambung lidah rakyat bersama Mahyudin dari partai Golkar, Aus Hidayat Nur dari PKS, Emir Moeis dari PDIP dan beberapa orang lainnya.
Setelah itu, Desmond kembali terpilih pada periode 2014-2019 dari dapil Banten II dengan mengantongi 61.275 suara. Ia bersama pesaingnya Jazuli Juwaini dari PKS dan Yandri Susanto dari PAN berhasil menjadi wakil rakyat.
Tidak sampai disitu, Desmond pun kembali terpilih di periode 2019 - 2024 dari dapil yang sama dengan perolehan suara yang meningkat menjadi 103.837 suara. Pada periode ini, Desmond juga dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI bersama Ahmad Sahroni dari Fraksi Partai Nasdem, Adies Kadir dari Partai Golkar dan Pangeran Khairul Saleh dari Partai PAN.
Selamat jalan pak Desmond, semoga perjuanganmu akan digelorakan oleh penerusmu. Menuju Gerakan Indonesia Raya. Semoga!