Pada tahun ini, Hari Krida Pertanian (HKP) telah diperingati Ke- 51 tahun.
Asal Usul Hari Krida Pertanian
Hari Krida Pertanian pertama kali ditetapkan pada 21 Juni 1972. Adapun asal usul penetapan tanggal Hari Krida Pertanian ini ditetapkan berdasarkan faktor astronomis dan pembagian musim.Â
Pada tanggal 21 Juni, kondisi astronomi di Indonesia mengalami pergantian iklim yang mempengaruhi kegiatan pertanian.
Pada tanggal ini, matahari berada dalam posisi di garis balik utara (23,5 Lintang Utara). Waktu tersebut merupakan proses dimana produksi tanaman berakhir dan akan dimulainya musim tanam yang baru.
Selanjutnya, menurut pembagian musim, pada tanggal 21 Juni adalah awal musim ke-1 yang merupakan awal dari siklus 12 musim.Â
Mengutip dari situs Kementerian Pertanian (18/06/2023), Siklus 12 musim ini adalah siklus pranata mangsa yang terbagi kepada musim hujan, angin, serangga, penyakit unggas, dan lain sebagainya. Siklus ini juga banyak dianut oleh petani asal Jawa.
Kemudian, dari siklus musim tersebut, terdapat salah satu siklus musim, yaitu Mangsa Terang yang jatuh bertepatan pada tanggal 21 Juni.Â
Pada siklus ini diartikan dengan kondisi langit yang cerah. Mangsa Terang berlangsung selama 82 hari yang terletak di antara Mangsa Panen dan Mangsa Paceklik. Komoditas yang banyak dilakukan pada siklus ini adalah kopi, lada, dan cengkeh. Sebuah Komoditas unggulan pertanian pada saat itu.
Oleh sebab itu, untuk menggemakan hari krida pertanian, wajar jika di berbagai daerah, menyelenggarakan beragam kegiatan.Â
Ada yang menyelenggarakan pameran pembangunan pertanian, ada yang menggelar seminar, ada yang mengadakan sarasehan petani peternak, dan lain sebagainya. Khusus tahun 2023, HKP juga semakin semarak tatkala telah dilaksanakannya PENAS (Pekan Nasional) Petani dan Nelayan ke XVI di Kota Padang pada 10- 15 Juni 2023 yang lalu.
Selamat hari krida pertanian ke 51 tahun 2023. Semoga pertanian Indonesia semakin maju.