Tetapi jika diberikan pada jangka panjang penggunaan injeksi hormon ini, justru dapat meningkatkan risiko kucing betina terkena penyakit seperti, pyometra (radang pada rahim disertai penimbunan nanah), kanker ganas pada payudara dan diabetes.Â
Oleh sebab itu, mengingat kerugiaannya (mudharatnya) lebih banyak daripada manfaatnya, penggunaan injeksi suntik hormon (KB) ini dianggap sebagai malpraktik.
Sementara itu, Pemberian hormon buatan (seperti pada penyuntikan KB untuk mencegah birahi pada kucing) pada dasarnya akan memberikan efek menebalnya dinding uterus (rahim) kucing.Â
Terlebih, sangat sulit untuk memberikan suntikan KB pada kucing dalam dosis yang tepat, karena setiap individu kucing berbeda-beda.
Maka dari itu pemberian obat suntik KB pada kucing akan sangat berisiko menyebabkan timbulnya kista dinding rahim (uterus), menebalnya dinding uterus dan terbukanya serviks yang menaikkan risiko timbulnya terkena pyometra ataupun penyakit berbahaya lainnya.
Oleh sebab itu, hentikan dan jangan lakukan pemberian obat KB untuk kucing. Jika anda sayang kucing, memberikan obat KB sebenarnya justru menyakiti kucing.
Solusi untuk mengendalikan populasi hewan adalah dilakukan tindakan operasi sterilisasi. Untuk tindakan lainnya, silahkan datang ke praktik dokter hewan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H