Hari Raya Idul Adha atau dikenal juga dengan Hari Raya Kurban tidak terlalu lama lagi akan tiba. Sebagai negara dengan mayoritas umat muslim, perayaan Idul Adha kerap indentik dengan pemotongan hewan kurban.
Uniknya, pemotongan hewan kurban di Indonesia ternyata berbeda jika dibandingkan dengan pemotongan di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi. Di sana, pemotongan hewan kurban wajib dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH). Sedangkan di Indonesia, pemotongan hewan kurban justru banyak dilakukan di masjid-masjid.
Akibatnya, suka atau tidak suka, panitia pemotongan hewan kurban wajib meningkatkan pengetahuannya tentang pemotongan hewan kurban.
Ciri-Ciri Hewan Kurban yang Sehat
Salah satu pengetahuan dasar yang penting dimiliki oleh panitia kurban adalah pengetahuan tentang ciri-ciri hewan sehat.
Meski otoritas yang menyatakan bahwa hewan sehat atau sakit adalah dokter hewan, namun pengetahuan ini penting dimiliki setiap panitia kurban.Â
Paling tidak, jika menemukan hewan kurban yang tidak sehat, panitia dapat dengan sesegera mungkin menukar atau mengembalikan hewan kurban kepada penjual dan tidak dilakukan pemotongan.Â
Hal ini juga menjadi salah satu alasan, mengapa pemotongan hewan kurban tidak hanya dilakukan dalam satu hari. Melainkan empat hari.
Adapun ciri-ciri hewan kurban yang sehat antara lain adalah sebagai berikut:
1. Dapat berdiri bertumpu pada keempat kaki
2. Hewan terlihat aktif dan lincah
3. Lubang kumlah normal, tidak ada darah dan cairan yang tidak normal. Lubang kumlah ini diantaranya adalah hidung, telinga, mulut dan anus.
4. Memiliki rambut (sering kali disebut bulu, padahal yang benar adalah rambut), yang bersih dan tidak kusam.
5. Memiliki cermin hidung yang lembab atau basah. Tidak kering. Karena jika kering biasanya indikasi hewan sedang demam.
6. Hewan tidak kurus
7. Nafsu makan dan minum baik
8. Hewan tidak cacat
9. Tidak ada batuk (sistem pernafasan normal)
10. Tidak ada diare (sistem pencernaan normal).
Tip Memilih Hewan Kurban yang Sehat
Setelah kita memahami tentang ciri-ciri hewan kurban yang sehat, selanjutnya terdapat tip dalam memilih hewan kurban yang sehat.
Pertama, mintalah pendapat dari dokter hewan yang berada disekitar tempat tinggal kita atau dokter hewan yang dikenal, tatkala akan membeli hewan kurban. Pendapat ini penting terutama jika kita ragu terhadap kesehatan hewan kurban yang akan kita beli.
Kedua, mintalah Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang ditanda tangani oleh dokter hewan pemerintah dari penjual hewan kurban. SKKH ini juga menjadi bukti tertulis bahwa hewan kurban merupakan hewan yang sehat dan layak untuk dikurbankan.
Ketiga, jangan membeli hewan kurban karena faktor harga semata. Harga belum tentu menjadi jaminan bahwa hewan tersebut akan sehat dan layak.Â
Belilah hewan kurban karena benar-benar akan melakukan ibadah kurban. Sehingga hewan yang dibeli adalah benar-benar hewan yang terbaik dan sempurna.
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H