Berani mengambil tantangan dan berhasil melakukan inovasi dan kreatifitas merupakan gambaran yang patut kita sematkan kepada PT. Ciomas Adisatwa, sebuah perusahaan multi nasional di bawah bendera Japfa Group.Â
Perusahaan yang bergerak di bidang perunggasan ini, telah sukses melakukan percobaan (Trial) ekspor ayam hidup dari Bintan, Provinsi Kepri ke Singapura. Ekspor dilakukan pada 12/05/2023 yang lalu.
Sebagai Pejabat Otoritas Veteriner di Kabupaten Bintan, sekaligus sebagai dokter hewan pemerintah yang sejak awal terlibat langsung, tentu ekspor ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan untuk bangsa Indonesia. Terlebih, trial ekspor perdana ini, ternyata adalah ekspor pertama dalam sejarah era reformasi Indonesia. Baru pertama kalinya kita berhasil ekspor ayam hidup (live bird) ke luar negeri.
Jika ayam dalam bentuk daging (karkas beku beserta olahannya) dan dalam bentuk telur ayam di ekspor, mungkin sudah bukan hal yang baru lagi. Tapi, ayam hidup diekspor, ini baru pertama kalinya bagi Indonesia di era reformasi.Â
Berawal Dari Malaysia Stop  Ekspor Ayam Hidup
Setelah Malaysia mengambil kebijakan untuk menyetop ekspor ayam hidupnya ke Singapura mulai 1 Juni 2022. Kita semua merasa terkejut. Betapa tidak,Â
Selama ini, Malaysia merupakan negara pemasok utama ayam hidup dengan mengirimkan 3,6 juta ayam utuh per bulan ke luar negeri. Pengumuman itu disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob pada Senin, 23 Mei 2022. Ia beralasan bahwa penghentian ekspor ke Singapura berlaku sampai produksi dan harga lebih stabil.Â
Melihat hal ini, disebuah kesempatan bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, Penulis yang juga sesama alumni IPB University bersama pak Tomi (panggilan akrab Suryopratomo) menyampaikan gagasan sekaligus peluang. Bahwa Indonesia melalui Kabupaten Bintan, bisa mengambil pangsa pasar itu. Terlebih, ayam hidup merupakan sumber utama kuliner chicken hainan atau nasi ayam bagi warga Singapura. Nasi ayam menggunakan daging beku, relatif tidak bisa.
Bersyukur, PT Japfa Group yang sebelumnya telah mendirikan Hatchery atau penetasan telur DOC ayam broiler di Bintan, melalui PT. Indojaya Agrinusa, menangkap peluang itu. Akhirnya, dalam waktu tidak kurang dari 1 tahun, atau sejak pelarangan ekspor Malaysia, tepat pada awal 12 Mei 2023 yang lalu, Indonesia saat ini berhasil mengambil peran mengekspor ayam hidup ke Singapura.Â
Tentu, upaya ini juga berkat dukungan segenap instansi, Seperti Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Bintan yang telah memberikan kemudahan dalam investasi di Bintan dan peranan Pejabat Otoritas Veteriner Provinsi Kepri, drh. Honismandri bersama jajaran Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri yang juga sangat aktif memberikan kemudahan dalam usaha dibidang perunggasan ini.
Selain itu, Kepala Daerah, Bupati Bintan dan Gubernur Kepri serta Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Menteri Pertanian melalui gencarnya gerakan ekspor tiga kali lipat (Gratieks) juga semakin menjadi daya ungkit atas keberhasilan PT Ciomas Adisatwa melakukan ekspor.
Mulai dari nol. Mulai dari mencari lahan, Membuka lahan, mengurus perizinan, hingga pembangunan dan mengurus perizinan ekspor, praktis tidak kurang dari 1 tahun, semuanya berjalan dengan baik dan lancar" ungkap Piki Eko Arianto, PGA Unit Hatchery Tembeling Bintan, PT. Indojaya Agrinusa. Piki sendiri merupakan putra asli tempatan yang bekerja direkrut oleh Perusahaan.
Rencana Ekspor Akan dilepas oleh Kepala Daerah
Setelah Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau sukses melaksanakan Trial ekspor perdana produk ayam hidup (Live Bird) ke Negara Singapura. Rencana Ekspor yang sebenarnya (ekspor reguler) akan dilakukan dalam waktu dekat. Pelepasan ekspor direncanakan akan dilepas secara Resmi oleh Gubernur Kepri dan Bupati Bintan.
Sementara itu, Menurut Taopik Robina, Head Of Production Department Unit Medan, PT. Indojaya Agrinusa (Japfa Group) sebagaimana dikutip dari HarianKepri.com (24/05/2023), kesuksesan trial ekspor ini merupakan kolaborasi yang baik antara Pemda beserta stakeholder terkait lainnya. Adapun jumlah ayam hidup yang berhasil di kirim ke Singapura sebanyak 23.040 ekor dan bersyukur, tingkat kematian ayam sampai di Singapura juga sangat sedikit. Sebuah awalan yang baik dan sangat menggembirakan.
Selanjutnya, Taopik Robina juga mengklarifikasi atas pemberitaan sebelumnya yang menyampaikan bahwa ekspor berasal dari Kota Tanjungpinang.Â
Ekspor ayam hidup ini berasal dari Kabupaten Bintan. Tepatnya dari Kandang ayam Close House milik Japfa Group di Kampung Tanjung Kapur, Kelurahan Kawal Kecamatan Gunung Kijang. Meski, pengiriman trial ekspor saat itu melalui Pelabuhan Sri Payung, Batu 6 Kota Tanjungpinang.
Tahniah kepada PT Japfa Group, semoga ekspor ini dapat berkelanjutan dan membawa berkah bagi masyarakat. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H