Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Diidentifikasi oleh Google sebagai Pengarang | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mengenal Masjid Raya Sultan Riau Penyengat: Kokoh Berdiri Sejak Tahun 1803

8 April 2023   04:01 Diperbarui: 8 April 2023   04:08 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Raya Sultan Riau Penyengat (Sumber: Dok. Pri)

Masjid yang dominan dicat dengan warna kuning ini (warna khas melayu), memiliki Luas keseluruhan kompleks sekitar 54,4 x 32,2 meter. Sedangkan bangunan induknya berukuran 29,3 x 19,5 meter, dengan ditopang oleh empat tiang. 

Kemudian, lantai bangunannya tersusun dari batu bata yang terbuat dari tanah liat. Di halaman masjid terdapat dua buah rumah sotoh ( biasanya orang Jawa menyebutnya sebagai wuwungan) yang diperuntukkan bagi musafir dan tempat menyelenggarakan musyawarah. Selain itu, di halaman masjid juga terdapat dua balai, tempat menaruh makanan ketika ada kenduri dan untuk menaruh takjil tatkala berbuka puasa di bulan Ramadan.

Arsitektur Masjid

Setiap bangunan tentu memiliki gaya bangunan tersendiri dan memiliki ke khasan masing-masing yang menyertainya. Demikian juga dengan Masjid Raya Sultan Riau Penyengat. 

Mengutip dari website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Arsitektur mesjid ini juga sangat unik dan sarat akan simbol ajaran agama Islam, diantaranya adalah:

Pertama, Pada tangga mesjid, terdapat 13 buah anak tangga yang menggambarkan 13 rukun salat. 

Kedua, terdapat 6 buah jendela yang menggambarkan Rukun iman. 

Ketiga, terdapat 5 buah pintu yang melambangkan rukun Islam. Selain itu, belakangan angka Lima juga kadang dikaitkan dengan lima sila pada pancasila. Dasar negara Republik Indonesia

Keempat, Pada atap bangunan mesjid ini terdapat 13 buah kubah dan 4 buah menara yang jika dijumlahkan menjadi 17. Angka ini melambangkan jumlah rakaat salat sehari semalam dalam Islam. 

Kelima, di dalam masjid ini juga terdapat Alquran bertuliskan tangan yang ditulis oleh Abdurrahman Stambul pada tahun 1867. Abdurrahman Stambul adalah seorah penduduk ( pemuda) asal Pulau penyengat yang disekolahkan oleh Kerajaan untuk mempelajari agama Islam di Istanbul, Turki. Ia mempelajari gaya kepenulisan Alquran gaya Stambul.

Keenam, di dalam masjid ini terdapat dua buah almari yang dulunya merupakan Lemari Perpustakaan Khutub Khana Marhum Ahmadi (sebagai pustaka Islam pertama di rantau Asia Tenggara). Di dalam lemari ini juga masih terdapat banyak buku yang melambangkan kepedulian yang tinggi tentang ilmu Pengetahuan. 

Demikian ulasan tentang salah satu Masjid Nusantara yang berada di Provinsi Kepri, yakni Masjid Raya Sultan Riau di pulau Penyengat. Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun