MUNASLUB yang mengambil tema "Membangun Persatuan dan Kualitas Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia dalam Upaya Meningkatkan Peran Kedokteran Hewan Indonesia" itu dihadiri para delegasi dari perguruan tinggi yang tergabung dalam IMAKAHI.Â
Kegiatan itu juga diisi dengan acara diskusi panel dengan tema "Standar Kualitas Tenaga Medis Veteriner di Era Global " yang menghadirkan narasumber seperti;  drh. Wiwiek Bagdja (Sekretaris Jenderal  PDHI), drh. Agus Lelana (Humas IPB dan PB PDHI), Prof. drh. Wasito (Dekan FKH UGM), dan drh. Heri Setyawan (Wonokoyo).
Adapun hasil dari dilaksanakannya MUNASLUB IMAKAHI tersebut adalah terpilihnya Ketua Badan Pengawas IMAKAHI (BPI): Nura Maya Sari (Universitas Gadjah Mada) dan Sekretaris Jenderal (SekJend) IMAKAHI: Agus Jaelani (Institut Pertanian Bogor). Sekjen merupakan pimpinan tertinggi (ketua) organisasi. Sehingga drh. Agus Jaelani, M.Si merupakan pucuk pimpinan pertama IMAKAHI pasca MUNASLUB IMAKAHI.
Selain itu, ada beberapa amandemen Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga IMAKAHI dan dirumuskannya rekomendasi eksternal dan internal IMAKAHI demi keberlangsungannya kedepan.Â
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) sendiri merupakan organisasi yang menjadi wadah penyalur aspirasi dan keprofesian mahasiswa kedokteran hewan se-Indonesia.Â
Saat itu, Anggota IMAKAHI terdiri dari 5 Perguruan Tinggi di Indonesia yang memiliki Fakultas Kedokteran Hewan (IPB, UGM, UNAIR, UDAYANA dan UNSYIAH). Akibatnya, konsekuensi logis dari perubahan ini adalah pengupayaan kegiatan-kegiatan IMAKAHI yang dapat mengakomodir kepentingan semua elemen mahasiswa dan sesuai dengan cita-cita awal yakni menyatukan suara mahasiswa kedokteran hewan se-indonesia.
Terkait dengan rekomendasi internal yang menjadi goal setting kepengurusan periode ini adalah pengakaran IMAKAHI ke seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia yang selama ini hanya berada pada tingkatan elit pengurusnya saja. Hal ini tentunya harus didukung dengan kepengurusan yang solid dan massif.Â
Kemudian, rekomendasi eksternal dari MUNASLUB IMAKAHI di Yogyakarta adalah mengutamakan penyikapan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dengan disiplin ilmu kedokteran hewan dan dunia peternakan. Dalam hal ini, dilakukan upaya mendesak pemerintah untuk lebih tegas mensosialisasikan batasan-batasan kewenangan dokter hewan serta perhatian pemerintah terhadap bidang peternakan.
Di samping itu, diharapkan ada jaringan komunikasi yang massif antara IMAKAHI dan alumninya sehingga IMAKAHI mampu bergerak progresif dengan mengambil pelajaran dan pengalaman diperiode sebelumnya. Tak lepas dari itu pula, dalam menjalankan tugasnya, gerak IMAKAHI tidak hanya dipusat, akan tetapi seluruh Pembantu Sekretaris Jenderal (Pusekjend) yang terbagi menjadi 5 teritorial harus mampu menerjemahkan hasil MUNASLUB tersebut. Harapannya, seluruh wilayah mampu menggali dan mensikapi kebijakan pemerintah masing-masing daerah yang berhubungan dengan Kedokteran Hewan.
IMAKAHI Periode Masa Bhakti 2004-2006
Sebagai mahasiswa baru, saat itu saya cukup beruntung terlibat aktif dalam periode ini. Bahkan, struktur kepengurusan PB IMAKAHI sepanjang sejarah, semenjak berubah nama menjadi IMAKAHI terlihat lebih terdokumentasi, dibandingkan ketika masih bernama ISMAKAHI (Banyak dokumen yang hilang).
Walakin, sebagian besar dokumentasi kepengurusan ISMAKAHI sebelumnya melibatkan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), bahkan didominasi oleh ketua-ketua BEM atau pengurus BEM disetiap FKH. Artinya, ISMAKAHI merupakan wadah komunikasi gabungan BEM FKH se Indonesia. Sehingga organisasi kemahasiswaan lain selain BEM, seperti DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa atau penyebutan lain), HIMPRO (Himpunan Minat Profesi atau penyebutan lain), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkup FKH tidak merasa dilibatkan dalam kepengurusan ISMAKAHI.Â