Kucing yang terjangkit penyakit ini biasanya menunjukkan gejala tidak nafsu makan dan minum (anoreksia), lemas, muntah, dehidrasi, dan diare yang berbau amis karena bercampur dengan darah.
Sementara itu, Vaksin Feline Rhinotracheitis (FHV-1), merupakan vaksin untuk mencegah penyakit Rhinotracheitis. Penyakit ini biasanya dapat terjadi bersamaan dengan infeksi chlamydia. Beberapa gejalanya antara lain demam, sakit mata, dan flu.Â
Pada kasus lanjutan, biasanya terlihat mata membengkak, bahkan hingga bagian bola mata menonjol keluar dari kelopak mata. Sementara pada kasus yang tidak disertai sakit mata, umumnya ditemukan gejala luka kemerahan dan berkerak pada kulit, terutama pada area hidung dan mulut.
Setelah itu, Vaksin Feline Calicivirus (FCV), vaksin ini merupakan vaksin untuk mencegah Calicivirus. Sebuah penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas dan rongga mulut pada kucing. Oleh sebab itu, kucing yang terjangkit penyakit ini biasanya menunjukkan gejala demam, flu, luka pada rongga mulut, dan hipersalivasi.Â
Kasus penyakit ini banyak ditemukan pada kucing dalam kepadatan populasi tinggi. Bahkan semakin viral karena penyebarannya yang dapat melalui udara (airborne disease) dan kontak langsung dengan kucing yang sakit.
Selain vaksin inti, pada usia 6-8 minggu, kucing juga dapat diberikan vaksin tambahan (bersifat opsional, tergantung arahan dokter hewan) yakni vaksin FiV (Feline immunodeficiency virus) dan vaksin FeLV (Feline leukemia virus).
Kedua, vaksin F3 Booster atau Tricat kedua. Vaksin ini isinya sama seperti F3 pertama, hanya saja vaksin disuntikkan/ diulang pada saat kucing usia 10-12 minggu atau kucing menginjak usia 2,5 bulan hingga 3 bulan, atau Pengulangan vaksinasi 1 bulan kemudian sejak vaksin pertama.
Sedangkan untuk vaksin tambahannya, anak kucing dapat diberikan vaksin FiV dan vaksin FeLV (ulangan). Di samping itu, di usia ini, biasanya kucing juga dapat diberikan vaksin Clamydia felis dan vaksin Bordotella.
Dalam praktiknya, biasanya pada vaksinasi kedua ini, dokter hewan akan memberikan vaksin F3+vaksin feline chlamydia yang dikemas jadi satu. Vaksin ini sering disebut F4 atau tetracat.
Ketiga, vaksinasi F3 yang ketiga atau sering disebut vaksin tricat final. Merupakan vaksin F3 yang sama atau F4 yang sama yang telah disuntikkan pada vaksinasi kedua, namun diulang pada usia kucing 14-16 minggu atau 1 bulan setelah vaksinasi kedua dilakukan.
Demikian juga untuk vaksin tambahan, jika vaksin tambahan diberikan pada usia 10-12 minggu, maka pada usia 14-16 minggu juga diulang kembali. Biasanya selain melakukan penyuntikan vaksin sebagaimana vaksin kedua, dokter hewan juga akan memberikan vaksin tambahan berupa vaksin FIP (feline infectious peritonitis).