Dalam dunia perpolitikan di Indonesia, ternyata politisi yang berlatang belakang sebagai dokter hewan tidak terlalu banyak. Hal ini jika dibandingkan dengan profesi dokter lainnya. Bahkan, profesi dokter umum telah mencatatkan banyak nama pahlawan nasional yang turut serta berjuang dan membangun bangsa. Seperti: dr.Wahidin Soedirohusodo, dr.Radjiman Wedyodiningrat, dr.Sutomo, dr.Tjipto Mangoenkoesoemo, Dr.dr.H.R. Soeharto, dr.Raden Rubini Natawisastra dan lain sebagainya.
Sementara itu, tokoh pahlawan yang berlatar belakang sebagai dokter gigi, juga lumayan, salah satunya adalah drg.Moestopo, seorang dokter gigi Indonesia, pejuang kemerdekaan, dan pendidik. Dia dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 9 November 2007.
Lantas, berapa banyak tokoh pahlawan nasional yang berlatar belakang dokter hewan? Ini yang masih belum terdokumentasikan. Padahal, mengacu pada sejarahnya, kiprah dokter hewan di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.Â
Pada tahun 1906, Veeartzen School atau Sekolah Dokter Hewan Pribumi didirikan di Bogor, Jawa Barat. Lulusan pertamanya tahun 1910 adalah drh. Johannes Alexander Kaligis (J.A. Kaligis) yang dikenal sebagai dokter hewan bumiputra pertama.
Selain itu, nama tokoh seperti Prof. Drh. M. Soeparwi merupakan salah satu tokoh dibalik berdirinya FKH UGM dan berkat jasanya, mengubah istilah "Dokter Ternak" menjadi "Dokter Hewan", serta mengubah pola pengertian dokter hewan yang sebelumnya adalah lulusan sekolah dokter hewan menjadi lulusan perguruan tinggi dengan sarjana di bidang keilmuan kesehatan hewan.
Setali tiga uang, kiprah Prof. Dr. drh. Jannes Humuntal Hutasoit, juga menjadi tokoh nasional yang berlatar belakang dokter hewan. Pernah menjadi Rektor IPB dan menjadi tokoh dokter hewan dengan menjadi seorang menteri pertama dari kalangan dokter hewan.
Bahkan, sekaligus menjadi menteri terakhir, karena setelahnya, hingga saat ini belum ada dokter hewan yang ditunjuk menjadi menteri.
Selain itu, tokoh dokter hewan lain yang juga populer adalah drh. Marah  Roesli. Ia merupakan sastrawan Indonesia angkatan Balai Pustaka. Keterkenalannya karena karyanya Siti Nurbaya yang diterbitkan pada tahun 1922 sangat banyak dibicarakan orang, bahkan sampai kini.
Selanjutnya, ada drh. Taufik ismail, seorang dokter hewan yang justru sangat terkenal sebagai sastrawan nasional. Puisinya yang berjudul "sajadah panjang", bahkan menjadi puisi yang sangat populer setelah dinyanyikan oleh group Bimbo. Taufiq Ismail, penyair yang dikenal luas sebagai tokoh sastrawan Angkatan '66 ini lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan.
Di samping itu, ada pula drh. Asrul sani. Di dalam dunia sastra, Asrul Sani dikenal sebagai seorang pelopor Angkatan '45. Kariernya sebagai sastrawan mulai menanjak ketika bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin menerbitkan buku kumpulan puisi yang berjudul "Tiga Menguak Takdir".Â