Penyakit menular seksual (PMS) gonore (kencing nanah) dan klamidia dapat menyebabkan sebagian besar kasus urethritis menular.
Virus yang menyebabkan herpes dan infeksi lain yang ditularkan selama aktifitas seksual juga dapat menyebabkan urethritis.
Iritasi kimia yang disebabkan oleh sabun, lotion dan cologne dapat menyebabkan nyeri sementara di uretra.
Tanda Seseorang Terkena Peradangan Uretra
Sebelum melakukan pengobatan, maka ketahui setiap tanda dan gejala urethritis terlebih dahulu, antara lain:
- Sakit perut.
- Darah dalam reproduksi (hematospermia).
- Darah dalam urine (hematuria).
- Menggigil.
- Urine keruh.
- Urine gelap.
- Demam.
- Sering buang air kecil (kencing).
- Gatal pada kelamin.
- Mual.
- Ejakulasi yang menyakitkan.
- Hubungan intim yang menyakitkan.
- Buang air kecil sakit (disuria).
- Nyeri panggul.
- Cairan yang keluar dari penis.
- Nanah dalam urine.
- Urgensi.
- Keputihan.
- Muntah.
Rasa terbakar dan rasa nyeri saat buang air kecil (kencing) adalah gejala urethritis. Kemungkinan juga merasakan keinginan untuk buang air kecil (kencing) lebih sering dari biasanya.
Gejala lain bisa termasuk gatal, nyeri tekan atau bengkak pada penis, nyeri saat berhubungan seksual atau darah dalam urine atau darah dalam air mani.
Beberapa infeksi juga dapat dikaitkan dengan keluarnya cairan dari penis. Luka yang menyakitkan pada alat kelamin dapat muncul dengan herpes urethritis atau penyakit menular seksual (PMS) lainnya.
Urethritis sederhana tidak menyebabkan demam atau penyakit parah. Namun, jika penyakit menyebar ke organ lain di alat kelamin, di saluran kemih atau ke dalam aliran darah, maka hal itu dapat mengakibatkan hal-hal berikut:
- Sakit punggung.
- Sakit perut.
- Demam tinggi.
- Mual.
- Muntah.
Metode Pengobatan Urethritis
Infeksi dapat menyebabkan sebagian besar kasus urethritis, pengobatan antibiotik yang dapat digunakan, seperti:
- Pengobatan antibiotik intravena.
- Durasi pengobatan berkisar dari 1 hingga 14 hari.
- Dalam kasus infeksi menular seksual (IMS), pengobatan antibiotik digunakan secara rutin.
- Dalam situasi ini, semua pasangan seksual juga memerlukan pengobatan.
Tidak boleh berhubungan seksual atau harus menggunakan kondom hingga semua pasangan seksual menyelesaikan semua pengobatan medis.
Siapapun dengan tanda-tanda infeksi parah yang telah menular ke seluruh tubuh kemungkinan memerlukan pengobatan antibiotik.