Dan, 3 tahun setelahnya, tepat di tahun 2020, persepsiku tentang mati tentu saja berbeda. Sekarang, yang bisa dilakukan hanyalah berbuat sebaik mungkin karena kita tidak tahu kapan kita mati. Mempersiapkan jika misalnya waktu yang diberikan oleh Tuhan untuk kita di bumi sudah tidak ada lagi. Apalagi aku sendiri masih berusia 25 tahun, masih bisa berkarya dan berkontribusi untuk negara kita tercinta. Ketimbang takut atau berpikir untuk mati, mending lakukan persiapan saja.
Belum lagi, membicarakan tentang tahun 2020 ini, dibilang adalah tahun dimana kematian menjadi bahan pembicaraan paling gila. Kita berbicara tentang Kobe Bryant, Ashraf Sinclair, Didi Kempot, Glenn Fredly, Sapardi Djoko Damono, Chadwick Boseman, dan juga ratusan tenaga medis di Indonesia yang resmi berpulang karena pandemi COVID-19. Mereka memberikan sebuah pesan penting bahwa hidup itu hanya sementara,
Karena, yang pasti di dunia ini hanyalah mati.
Jadi, kita sekarang sedang bersiap untuk menyambut mati.
Karena, percayalah, aku mungkin mati hari ini.
Benar kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H