Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review | Teman Hijrah, Buku dari Teman Sejawat

8 Agustus 2019   09:13 Diperbarui: 8 Agustus 2019   15:57 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul : Teman Hijrah - 3 dara, 3 dunia, 3 cerita.

Penulis : dr. Novita Qurrota Aini, Ine Elsaputri, Annisa Rizkaninghadi Imansari.

Editor : Verdi Indra Satria

Genre : Non Fiksi

Jumlah Halaman : 203 halaman

Tahun Terbit : 2019

Ukuran : 14.5 x 20.5 cm

"I was born to be a fighter and i will fight until the end."

Beberapa hari yang lalu, aku sedang berada dalam perasaan yang tidak karuan. Semua rencana yang ada sempat terbengkalai hanya karena itu. 

Tiba-tiba, dalam diskusi ke beberapa orang, aku mulai berpikir satu hal. Ya, aku harus mencoba untuk hijrah. Memang, proses hijrah itu sangatlah sulit. 

Sekarang ini, kata "hijrah" menjadi kata yang lagi booming bagi para milenial Islam sekarang, ditemani juga dengan banyaknya seniman yang memutuskan untuk hijrah. 

Namun, definisi hijrah sekarang juga agak keruh ketika ada beberapa oknum yang hanya melihat kata hijrah dari tampakan luar saja, tapi ga begitu meresapi arti hijrah sebenarnya. 

Sebenarnya, makna dan tujuan dari "Hijrah" sendiri adalah untuk mengubah diri sendiri menjadi manusia yang lebih baik secara sempurna. Baik itu fisik ataupun perilaku. 360 derajat. Satu lingkaran penuh.  

Dan, berbicara soal hijrah. Aku jadi teringat akan janji pribadiku dulu. Yaitu untuk menamatkan baca buku yang ditulis oleh teman sejawatku ini. 

Buku "Teman Hijrah" ini adalah buku yang ditulis oleh tiga orang, yaitu dr. Novita Qurrota Aini (Novita), Ine Elsaputri (Elsa), dan Annisa Rizkaninghadi Imansari (Annisa). 

Mereka bertiga berasal dari latar belakang yang berbeda, namun sama-sama dipertemukan oleh sebuah komunitas hijab di Malang. 

Awalnya, aku mengetahui profil buku ini saat melihat promosi salah satu teman di Instagram. Dan, entah kenapa sepertinya menarik untuk dibaca terutama bagi aku yang sedang mencari bahan motivasi untuk hijrah menjadi manusia yang lebih baik.

Waktu membeli buku ini, aku sempat ragu apakah buku ini lebih menargetkan ke perempuan Islami atau bagaimana. Karena, melihat dari desain covernya saja, aku berpikir seperti itu. 

Namun, setelah mencoba ta'aruf dengan buku, aku melihat bahwa buku ini cocok untuk kalangan luas. Terutama, disadur dengan gaya bahasa yang akrab dan menarik untuk disaksikan lanjutannya. 

Buku ini menceritakan masing-masing kisah antara Novita, Elsa dan Annisa dalam menemukan jalan hidupnya. Dan, mereka sendiri menjadikan hijrah sebagai bagian dari cara untuk sukses di jalannya masing-masing. 

Seperti yang dibilang sebelumnya, sisi menarik dari buku ini bagiku adalah bagaimana kita bisa melihat keunikan masing-masing cerita yang ditawarkan dan tentunya, berbagai pelajaran berharga yang diambil dari ketiga cerita tadi. 

Sebagai sesama dokter, tentu saja, aku bisa memahami cerita Novita saat dia berjuang menjadi dokter. Bukan rahasia lagi, jika perjuangan untuk sampai ke titik itu benar-benar menguras fisik dan mental. 

Namun, cerita Elsa dan Annisa juga tidak kalah menariknya. Cerita Elsa tentang pencarian jodoh juga turut membuatku evaluasi diri bagian mana yang kurang selama 24 tahun ini hingga aku belum menemukan tambatan hati. 

Kemudian, cerita Annisa tentang bagaimana dia merintis sebuah organisasi pendidikan berbasis sukarela. Aku pun kagum dengan ceritanya, apalagi sampai bisa memberikan beasiswa ke siswa dan siswi terbaik di sebuah desa. Aku sampai terdecak membaca ceritanya tersebut

Meskipun ceritanya condong berbeda, namun mereka bertiga juga memberikan pesan yang tetap sama, salah satunya adalah untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (HR Ahmad ath Thabrani). 

Buku ini secara tidak langsung memberikan kita sebuah pelajaran akan proses hijrah itu sendiri. Terutama dalam setiap cerita penulisnya, mereka membagikan ke dalam enam bab, yaitu:

Jati Diri, Proses, Mimpi, Ujian, Hijrah, Puncak.

Di sini, mereka memberikan pesan tersirat (atau mungkin tersurat) bahwa dalam proses mewujudkan mimpi yang kita bangun, entah itu dari satu titik kehidupan. 

Terkadang, kita mesti mencoba mengamalkan Hijrah dalam hidup kita. Hijrah dalam artian sini bukanlah berarti sekadar berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, melainkan, hijrah dalam artian berpindah dalam banyak hal. Baik itu, keimanan, tujuan mimpi, dan segala macamnya. 

Saya pikir, buku ini sudah cukup memberikan contoh nyata akan betapa kita bisa mencapai mimpi kita hanya dengan mengubah beberapa pendekatan saja dalam hidup kita. 

Dari yang dulunya tujuan hanya sekedar mencari untung

Atau yang tujuannya mencari nama baik

Atau mungkin, justru malah mencari kehormatan,

Justru, diganti dengan tujuan semata Tuhan semata.

Jadi, jika teman-teman sedang gundah gulana untuk menentukan arah hidupnya mau dibawa ke mana, buku ini sangat cocok untuk dijadikan sumber inspirasi. 

Meskipun buku ini dipenuhi oleh kutipan dari Qur'an dan Hadits, buku ini juga bisa dibaca oleh teman-teman non-Muslim lainnya, terutama jika sekadar ingin mencari inspirasi terkait jalan hidup.

Lagipula, tulisan quotes yang disajikan di setiap bab sangatlah membuat aku tenang dan mantap akan niat baikku sendiri. Contohnya seperti ini.

"Cinta dengan lawan jenis memang fitrah. Kita harus bersyukur jika diberi perasaan kasih sayang. Sejatinya, kasih sayang memberikan pelajaran untuk berkorban, saling tolong menolong, dan perdamaian antar individu. Namun, kasih sayang harus dibalut dengan rapi, jangan sampai ternodai." - Bab V dari Kisah Hijrah Novita, hlm. 48

"Setiap orang punya kesempatan untuk jadi LITTLE SOMETHING asalkan berusaha dan tetap berdoa. Jika orang lain bisa, kenapa kita tidak? Jangan takut, keluarlah dari zona nyamanmu untuk meraih mimpi besarmu." - Bab II dari Kisah Hijrah Elsa, hlm. 89

"Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menebar manfaat. Tak mengapa jika berbeda, karena pada akhirnya kebaikan kita akan saling melengkapi satu sama lain." - Bab IV dari Kisah Hijrah Annisa, hlm. 149

Tanpa panjang kata, aku pribadi mengucapkan terima kasih dan selamat untuk ketiga orang hebat nan inspiratif ini atas bukunya yang luar biasa!

Ohya, jika kamu mulai bertanya tentang bagaimana diriku, aku sedang dalam proses menuju titik tersebut. Doakan semoga lancar, ya!

Salam hangat dan bersahabat!

Farhandika Mursyid

Seorang penulis yang akan berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun