Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menanti Waktu Berhenti

22 Januari 2019   06:43 Diperbarui: 22 Januari 2019   07:31 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : theteenphilosopher.wordpress.com

Dia membawa jam dan menunjukkan padaku sisa waktuku sekarang ini.

Aku ingin mencoba nego orang tersebut, namun dia menggeleng dengan kerasnya.

"Waktumu sudah habis!". Kata dia dengan tegas,

Segala cairan yang ada pun sudah mulai melambat dengan konstan.

Tubuh pun mulai terasa ringan, hanya menyisakan sebuah kerelaan

Ya, aku sudah merelakan apa yang akan terjadi bagiku ini.

Tuhan, jika memang waktu tidak bisa dihentikan lagi. Aku mau titip pesan satu saja,

"Tolong jaga cowok baik itu dengan sungguh-sungguh.

Biarkan aku melindunginya untuk seumur hidupnya dari sini.

Aku tidak ingin dia menjadi cowok yang kurang ajar itu.

Cowok yang hanya mementingkan urusan hasrat belaka hingga melakukan ini untukku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun