Apa yang dia mau dari sosok aku yang tidak punya apa-apa ketimbang dia?
Cinta? Aku sudah muak melihat wajahnya bahkan mendengar namanya pun.
Harta? Dia malah lebih kaya dari aku, bahkan dia hanya gunakan itu untuk bermain wanita lain.
Kebahagiaan? Itu hanya untuk dirinya saja, sepihak.
Kenapa harus aku, Tuhan? Aku masih ingin menjadi orang yang berguna bagiMu, Tuhan.
Berikan aku secercah harapan untuk kembali tersenyum di pagi esok, Tuhan.
Aku sudah tidak berdaya lagi hanya untuk menggerakkan mulut ini untuk berharap.
Aku berbaring tergeletak di lantai kayu ini.
Hanya menantikan waktu untuk berhenti.
Ah, sepertinya ada satu orang tinggi berjubah hitam datang ke hadapanku.
Datang dengan watak yang tegas dengan penuh keikhlasan,