Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Diss Track", "The Glucose of Hip Hop"

21 November 2018   05:49 Diperbarui: 26 November 2018   18:37 2349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : blerdsonline.com

Skena Hip-Hop Indonesia kembali dihebohkan dengan munculnya diss track dari rapper ternama Saykoji berjudulkan "Melempem" yang menurut analisa anak saya, lagu itu mengarah ke seorang rapper yaitu Xaqhala. Seorang rapper senior lainnya yang merupakan anggota dari grup legenda Hip-Hop "Boyz Got No Brain". 

Drama diss track ini muncul dari lagu sindiran yang dikeluarkan oleh Ben Utomo berjudul "Basian" yang diarahkan ke Xaqhala sebagai respon dari artikel Xaqhala yang dia tulis yang memiliki kesan sindiran kepada acara "Beef Rap Battle" yang dibikin oleh AllDay Music. Xaqhala sendiri sebagai "umpan" dari trek-trek boombap a la mereka juga turut memberikan sumbangsih dalam lagu "Phone Call From Hell" yang memiliki nuansa trap. 

Dan, sontak beberapa hari setelahnya, Ben Utomo kembali merespon dengan lagunya yang berjudul "Shaka Laka Boom Boom". Sontak, kaum netizen yang maha benar pun langsung merasakan orgasme besar-besaran karena bombardir kata-kata celaan dari ketiga rapper itu.

Tapi, jika diss track ini terlalu dibesar-besarkan, bisa saja ini berakibat buruk bagi perkembangan skena Hip-Hop di Indonesia. Tidak jauh beda dengan kadar glukosa dalam darah kita. Jika terlalu kebanyakan, dapat menimbulkan berbagai penyakit dan komplikasi yang sangat buruk untuk kesehatan.

Dalam skena Hip-Hop sendiri, kata "diss track" bukan lagi barang yang baru. Apalagi, jika kita tilik lagi ke dekade yang lalu, dimana diss track sering menjadi headline fokus berita untuk penikmat musik. Kita berbicara tentang di saat Tupac melawan Biggie, Jay Z melawan Nas, atau sekarang, ada Drake melawan Pusha T. Lagian, memang itu menjadi sarana untuk mengeluarkan emosi dengan cara yang terkesan artistik. 

Setidaknya, fans dari rapper tersebut dimanjakan dengan karya baru dari mereka sendiri. Apalagi, jika diperhatikan, lagu-lagu tersebut benar-benar ada kesan fresh karena memberikan informasi ataupun opini baru yang dapat membuat pandangan fans pun berubah kepada si rapper target tersebut.

Masih segar dalam ingatan fans Hip-Hop ketika mereka dikejutkan dengan lirik "The Story of Adidon" dari Pusha T dimana disebutkan bahwa ternyata Drake sendiri sudah punya anak di luar pernikahan. Mereka langsung meminta supaya Drake turut membalas hantaman peluru kata yang keluar dari Pusha T tersebut.

Lain di dunia Barat, lain juga ketika membahas budaya Indonesia sendiri, budaya yang dimana skena Hip-Hop sedang dalam masa naik-naiknya. Sebagai seorang dokter yang mengamati Hip-Hop, saya mengakui bahwa Hip-Hop mulai kembali dibicarakan khalayak ramai. 

Dan, harus diakui, semuanya datang di kala Young Lex mencoba mengepakkan sayap dengan berkolaborasi bersama para YouTuber di lagu "Ganteng-Ganteng Swag" ataupun di saat dia menyindir rapper zaman dahulu dengan sebutan "Skill 20". 

Sontak, orang pun ramai membuat diss track mengarah ke Young Lex, bahkan rapper senior seperti 8Ball dan Xaqhala sekalipun harus terbangun dari hibernasi sebentar untuk merespon. Tentu, dengan berbagai informasi yang benar-benar meledakkan pikiran kala itu, dan tentunya info tersebut valid. Kalaupun palsu, justru akan berakhir sebagai hoax belaka dan kemudian ditinggalkan. 

Dan, semua media populer pun kembali melihat skena Hip-Hop di Indonesia. Mulai dari Hai Magazine, Detik, CNN, sampai sekarang, YouTuber yang mungkin awalnya membuat konten di luar Hip-Hop mencoba iseng-iseng menggarap lagu Hip-Hop.

Netizen sepertinya tidak senang jika hidupnya damai saja seperti air mengalir. Mereka suka kerusuhan, tentu mereka ingin supaya diss track bermunculan lagi. Mulai dari di saat rapper Jakarta, Buday, menyindir rapper uprising, SexyGoath melalui lagu "Wagelash*t" hingga sekarang ini, muncul serangan kata bertubi-tubi dari Saykoji, Xaqhala, dan Ben Utomo. 

Bagi saya sendiri, keluaran ini hanya demi menyenangkan mereka yang haus akan kerusuhan saja. Sesuatu yang sebenarnya bukan merupakan esensi dari adat ketimuran yang kita pegang, dan sebenarnya bukan juga bentuk esensi dari Hip-Hop sendiri yang mengedepankan pesan perdamaian.

Saya akui, mereka bukanlah rapper yang hanya terkenal dengan modal diss track belaka, kok. Saykoji sudah diakui skillnya sampai luar negeri, hingga sempat ditiru orang Malaysia, Xaqhala juga disegani di skena lokal, dan Ben Utomo juga berbakat dan sudah berkontribusi besar terhadap kemajuan skena Hip-Hop dekade ini. 

Tapi, jika karir mereka hanya dilihat dari diss track ini saja, dan orang hanya mengenal Hip-Hop dari sekedar diss track belaka. Sepertinya, nama Hip-Hop pun akan semakin buruk, dan tidak ada bedanya dengan berita selebritis yang dibagikan oleh akun Lambe-Lambean sekarang ini. Ibaratnya kadar glukosa dalam darah.

Dalam dunia kedokteran, kita mengenal bahwa glukosa darah, yang lebih dikenal sebagai gula darah, tentu berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh. Dan, jika kebanyakan ada di dalam darah, justru memberikan efek buruk buat tubuh. Salah satu efek yang dikenal adalah kemungkinan terkena Diabetes Mellitus (DM) yang lebih dikenal dengan sebutan kencing manis. Jika sudah terkena penyakit ini, pengobatannya pun harus memakan waktu yang cukup seumur hidup. 

Mungkin, jika baru, pendekatannya bisa dilakukan diet makanan terlebih dahulu disertai aktivitas fisik. Namun, jika sudah belum membaik, perlu diberikan obat selama seumur hidup, bisa dengan obat yang diminum secara oral. Itu juga harus dilakukan pengawasan secara rutin, karena ditakutkan akan terjadi komplikasi yang bisa mengenai mata, sistem saraf (kebanyakan di kaki atau tangan), ataupun ginjal.

Penyakit kencing manis ini tentu masuk dalam penyakit yang menjadi fokus rutin bagi kalangan tenaga kesehatan, baik itu dokter spesialis, dokter umum, hingga perawat ataupun tukang jual obat herbal sekalipun, berhubung dengan meningkatnya angka kejadian Diabetes Mellitus saat ini. 

Berperang dengan memamerkan skill lirik dan rima tentu diperbolehkan, seperti juga dengan bagaimana munculnya pertandingan tinju atau UFC bagi professional, tidak masalah, selama masih di jalur yang benar dan tidak berujung kepada urusan fisik. 

Entah itu, butuh waktu lama atau tidaknya untuk mengeluarkan sebuah respon, selama sesuai anatomi dari diss track yang bagus (beat bagus, rima dan lirik yang berkualitas, serta konten yang update, membuat tercengang dan tidak berisi fitnah), tidak masalah. Namun, apakah kalian harus selalu ngeluarin diss track jika tidak setuju satu sama lain? 

Sepertinya tidak juga, berkarya di jalur hip-hop tidak selalu dengan ngeluarin diss track, sob. Masih banyak cara yang baik untuk memajukan skena Hip-Hop Indonesia yang sebenarnya sudah dilihat banyak orang sekarang ini. 

Acara "Beef Rap Battle" yang diselenggarakan oleh AllDay Music adalah salah satu contohnya, mungkin para komunitas daerah juga bisa mengadakan acara atau promosi serupa untuk mengembangkan kultur ini hingga ke daerah-daerah. Kasihan kalo AllDay kerja sendirian saja. Lagian, acara ini sukses menggaet massa untuk mempelajari hip-hop. Lanjutkan dan Bantu! 

Dan, buat para netizen sana, tolong jangan kaitkan Hip-Hop dengan diss track, dan jangan sampai meminta orang-orang untuk ikut merespon dengan diss track. Hip-Hop is all about peace and respect. Kita hidup di Indonesia bung, kita memegang dan menjaga erat budaya Timur, jangan benar-benar terlalu dikaitkan dengan budaya barat lah. 

Kalau tujuannya buat nyari duit, percayalah, selama tujuanmu baik, semuanya pasti akan baik, kok. Iya kan? Gak sedikit kok rapper yang terkenal dan tidak menjadi aktor dalam putaran drama hip-hop ini. Mereka tahu bahwa Hip-Hop adalah tempat untuk mengeluarkan perasaan atau uneg-uneg dengan cara yang terkesan artistik. Benar kan? 

Kalo emang masih gatal untuk bikin diss track, simpan dulu energinya buat tahun depan, untuk menyindir segala kebobrokan politik zaman sekarang. Ide bagus kan? Bisa dapat popularitas dan bisa juga dapat kehormatan dari beberapa pengamat.

Peace and Respect to all the Hip-Hop appreciators, especially for Marco Wulur (ya, saya emang lagi pansos aja biar dinotice di channelnya, haha)!

NB : Bang Alek, gimana kabarnya? Kemarin, konser Blackpink gimana? Enak kan?

Aku suka Lisa! Tapi, kalo ga foto bareng sama Rose! Hiya Hiya Hiya!

Aku suka Blackpink juga loh! Tapi, lebih senang liat TWICE! Hiya Hiya Hiya!

Farhandika Mursyid
Seorang dokter yang hanya mengamati berbagai jenis skena musik.
Follow saya di IG : @farhan.mursyid dan Twitter : @FarhandikaM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun