Sangat disayangkan jika lagu yang banyak dipromosikan condong ke lagu Pop atau lagu yang terkenal secara nasional, ketika kita juga memiliki bakat yang bagus dari daerah-daerah lainnya.
2. Kembalikan album kompilasi hip-hop!
Era 90an merupakan era yang sangat berkesan buat fans Hip-Hop tanah air, selain fakta bahwa memang era tersebut disebut sebagai golden era of Hip-Hop dengan munculnya banyak rapper kenamaan di Amerika, seperti Tupac, Biggie, Nas, Jay-Z, Wu Tang Clan, Dr. Dre, Snoop Dogg, dan lainnya. Era ini bisa dibilang sebagai era kelahiran Hip-Hop di Indonesia, ya, meski Farid Hardja atau Benyamin Sueb kerap dianggap sebagai orang yang secara tidak langsung memperkenalkan gaya musik Rap di Indonesia. Tetapi, era 90an disebut era dimana orang tertarik untuk mengulik lebih dalam kultur Hip-Hop. Hal ini juga dibuktikan dengan munculnya album kompilasi “Pesta Rap” di Indonesia, yang cukup mulai membuka pintu buat beberapa legenda hip-hop Indonesia lainnya, seperti Neo, Saykoji, Sweet Martabak, Mizta D, Blakumuh, Yacko dan lainnya.
3. Perlunya perkenalan kultur Hip-Hop ke kalangan anak muda dan calon investor
Ini merupakan cara yang terbilang beresiko, tetapi tidak salahnya juga untuk dicoba. Bisa diakui sejak muncul Young Lex, banyak orang yang sok-sok ingin menjadi rapper. Seolah-olah, seperti mereka menjadikan Young Lex sebagai role model bagi rapper, meski sebenarnya masih banyak yang secara skill melebihi beliau. Sehingga, diperlukan banyak sekali promosi ke kalangan anak muda, terutama mereka adalah pengakses Internet terbesar sekarang ini. Promosi kultur Hip-Hop dapat dilakukan dengan banyak cara, bisa dengan menyisipkan artis hip-hop pada acara Pentas Seni (Pensi) atau mungkin dengan cara yang lebih kreatif, seperti menyisipkan kurikulum Hip-Hop di sekolah.
Hal ini sudah diterapkan oleh seorang YouTuber bernama Ridho Muhammad, dimana beberapa hari yang lalu, dia merilis sebuah video berjudul “Bocah Kampung” dimana di video itu ada 3 anak kecil nge-rap, tetapi dengan pesan positif dan kritik terhadap kenakalan remaja saat ini. Sangat inspiratif dan memukul banyak pihak.
Selain dari kalangan anak muda, perlu juga untuk memperkenalkan kultur Hip-Hop lebih mendalam terhadap calon-calon investor. Terutama untuk menggaet beberapa musisi untuk datang ke Indonesia, atau bisa membantu dalam pendanaan solusi-solusi yang sudah saya usulkan di awal tadi. Sehingga, dia bisa saja berkontribusi positif dalam memajukan Hip-Hop Indonesia, meski awalnya bukan terlahir dari keluarga Hip-Hop.
So, mari kita bersama-sama turut membantu untuk mengembangkan sayap Hip-Hop lebih jauh lagi, bahkan bisa menembus luar negeri, seperti apa yang sudah dilakukan oleh Rich Chigga. Hal ini juga sudah disampaikan Gbrand lewat verse terakhir dari lagu “Hypocrite” yang berbunyi
Tapi ku beritahu, kau itu anak panah
Butuh tarikan yang jauh tuk melesat lebih parah
Jangan merasa tak bisa mereka ular berbisa
Hanya bisa berdesis ketika merasa akan kalah
Hip Hop ku tidak hilang, hanya lebih berkembang
Suatu saat tetap berdiri takkan pernah tumbang
Jika kau miskin lirik datang di aku dan ku sumbang
Lirik sepah ku buang, jadi hits kamu tuan.