Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kendrick, Lirik, dan Kritik untuk Hip-Hop Indonesia

5 Maret 2016   16:58 Diperbarui: 23 Desember 2016   17:50 11367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya itu saja, yang menjadi permasalahan, seperti yang disampaikan sebelumnya, bahwa kebanyakan tema di lagu Hip-Hop Indonesia ini terkesan repetitif. Ada yang ngebahas cinta monyet. Ada juga yang ngebahas tentang perlawanan terhadap kritik, yang tentu saja mengajarkan kita untuk bersikap apatis terhadap komentar dan kritik.

Hal ini tentu saja kurang bagus untuk remaja Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa, musik adalah salah satu media yang bagus dalam menyampaikan pesan, dan pada masa remaja, mereka sangat cepat dalam menangkap pesan serta menemukan jati diri. Hal ini juga disampaikan oleh pakar-pakar psikologi, di mana alam bawah sadar kita akan mendukung hal yang dilakukan sesuai dengan lirik tersebut. Jika lagu-lagu yang mainstream ini, memiliki lirik yang ngajak kita untuk hal-hal yang negatif, seperti pacaran, atau selingkuh, segala macamnya. 

Tentu saja, masa depan remaja Indonesia akan hancur. Kita tentu saja masih ingat dengan beredarnya foto sepasang remaja di bawah umur yang berhubungan suami-istri di Facebook. Mungkin saja, salah satu sebabnya, karena musik yang mereka dengarkan kurang edukatif, dan mungkin mengajak untuk berbuat seperti itu. 

Bahkan, di lirik pada lagu yang sama, ada bagian yang mengajak pendengarnya untuk melakukan hal berbau seksual, yaitu twerking. Hal tersebut memang sangat marak di Amerika sana, tetapi tentu saja twerking ini tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang masih sopan santun terhadap kaum perempuan. Ngomong-ngomong, hal tentang twerking bisa dicari di Internet, sangat eksplisit untuk diceritakan di postingan ini Dan, lagu-lagu Hip-Hop yang marak di Indonesia juga ada yang memiliki lirik yang cenderung menganggap perempuan dengan hal yang negatif, seperti membahas cabe-cabean.

Di tulisan ini, saya hanya mengajak kaum pencipta musik hip-hop juga untuk mengajarkan pesan positif kepada pendengarnya, dan menyadari bahwa untuk membuat lirik rap itu tidak semudah anak-anak belajar mengeja, atau semudah orang-orang bikin sesuatu yang berima. 

Lirik rap emang dianjurkan untuk berima, tetapi tentu saja rima yang harus ditampilkan juga harus berhubungan dan punya substansi, sehingga orang-orang bisa juga turut mengapresiasikan musik hip-hop yang seharusnya menjadi musik yang mencerdaskan sesuai dengan pesan para pendahulu hip-hop sebelumnya di Amerika. Bagi mereka, Hip-Hop mengajarkan anak muda tentang Peace (Perdamaian), Love (Cinta), Unity (Persatuan), dan Having Fun (Hiburan).

So, rap with substance, not rap with nonsense.

Hal ini juga sesuai dengan pernyataan dari Guru Besar Hip-Hop Dunia, yaitu KRS-One yang menyatakan bahwa 

"Jika Hip-Hop bisa mengacaukan pikiran anak muda, harusnya ia bisa mencerdaskan pikiran anak muda".

Tulisan ini juga mengingatkan teman-teman fans musik, kalian juga harus ketahui bahwa musik Hip-Hop yang bagus itu

Tidak semuanya berasal dari musik yang sering muncul di televisi, radio dan disukai oleh orang-orang yang terkenal.
Tidak semuanya berasal dari videoclip dengan latar hitam-putih dilengkapi mobil mewah atau cewek seksi.
Tidak semuanya berasal dari videoclip yang memiliki jumlah tayangan yang besar di YouTube.
Tidak semuanya berasal dari artis dengan gaya fashion masa kini.
Dan intinya, tidak semuanya berasal dari apa yang sering ditampilkan di media mainstream.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun