Mohon tunggu...
Dr Andi Sugiarto
Dr Andi Sugiarto Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dr. Andi Sugiarto, SpRM Seksologi\r\nwww.drAndi.com Praktek :Jalan Cinde Barat No. 13, Semarang. Hp 081 2291 0565\r\nSenin sampai dengan Jumat Pk 11.00 - 20.00. Sabtu Pk 10.00 - 16.00

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

DE : Kenali Secara Dini

6 Maret 2015   18:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:04 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425614890665726146


Kita mencurigai seseorang mengalami disfungsi ereksi bila: sulit mencapai ereksi pada awalnya, atau tidak bisa mempertahankan ereksi yang cukup keras. Kadang gagal dalam penetrasi dan akhirnya gagal berhubungan intim. Gairah sering menurun dengan drastis dan tiba-tiba. Atau malah gairah sulit timbul pada awalnya.

Berat ringan gangguan ereksi

Disfungsi ereksi derajat ringan bila masih bisa ereksi tapi kurang keras, masih bisa penetrasi dengan dipegangi tangan. Bila diibaratkan adalah seperti kenyalnya dahi kita. Disfungsi ereksi derajat sedang bila ereksi sering terganggu, 50% atau lebih gagal berhubungan intim. Artinya bila dalam 10 kali mencoba, 5 kali gagal/ tidak dapat ereksi/ tidak dapat penetrasi (dimasukkan). Kekenyalan penis seperti ujung hidung kita. Disfungsi ereksi berat adalah bila 75

% atau lebih gagal berhubungan intim. Kenyalnya seperti bibir kita.

Bukan akibat kelelahan saja

Seringkali kelelahan dianggap sebagai biang keroknya, tetapi ini tidak sepenuhnya benar. Bila terjadi beberapa kali kegagalan ereksi, maka harus dicari penyebab lain seperti: diabetes melitus/ kencing manis, darah tinggi/ hipertensi, tingginya kadar kolesterol/ trigliserida, penurunan kadar hormon testosteron, adanya pengerasan dinding pembuluh darah/ aterosklerosis, adanya sumbatan pada pembuluh darah, kegemukan/ obesitas, kurangnya olah raga secara teratur, banyaknya timbunan lemak di organ dalam, berkurangnya massa otot tubuh.

Pemeriksaan penunjang

Dokter akan mencari penyebabnya dengan memeriksakan kadar gula darah, profil lemak darah, fungsi ginjal, liver, serta kadar hormon. Selain itu perlu diketahui keadaan kelenjar prostat. Sambil dicari pula adakah gangguan psikologis, kecemasan, depresi, stress psikososial.

Bisa diobati

Prinsip pengobatan adalah dengan mengatasi penyebabnya,  misalnya dengan menurunkan kadar gula darah sampai normal pada kencing manis, menormalkan tensi darah pada hipertensi, mengurangi timbunan lembak tubuh pada obesitas, menormalkan kadar kolesterol dan trigliserida, berolah raga dan angkat beban untuk memperbesar massa otot. Bila kadar hormon testosteron kurang, bisa diberikan suntikan hormon, atau berupa gel/ krim hormon, atau berupa obat oral/ minum.

Pengobatan jangka panjang

Pengobatan disfungsi ereksi ini merupakan pengobatan jangka panjang, terutama bila penyebabnya adalah kencing manis, hipertensi, dan aterosklerosis. Obat suntikan hormon testosteron pun perlu minimal 1 tahun untuk mencapai kadar hormon yang optimal agar bisa terjadi ereksi yang memuaskan.

Dr. ANdi SUgiarto, SpRM Seksologi Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun