Mohon tunggu...
Sang Dokterandes
Sang Dokterandes Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat/Pengacara yang suka seni

Kata adalah hal pertama yang diajarkan Tuhan kepada Adam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Bisa Kupuisikan Lagi

17 Juli 2010   12:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguh
Tak bisa kupuisikan lagi
Belum lama...
Aku lihat mobil-mobil mahal
Sebagian malah belum masuk TV
Meluncur gagah di kawasan Sudirman
Dan sekarang...
Aku nongkrong di gerbang balai desa
Makan rujak bebeg seribu rupiah
Penjualnya suami muda usia belasan
Anjing...
Begini amat sih?!
Tak bisa kupuisikan lagi
Kata-kata indah petuah
Tak kuasa singgah
Di hati-hati pucat tak berdarah
Mau kau ajari aku bersyukur
karena aku tak sampai seperti dia, anjing?
Mau kau ingatkan aku
tentang takdir Tuhan, anjing?
Hatiku masih merah, anjing!
Bau cungur tuh, anjing!
Kitab suci bukan alibi, anjing!
Mau, ngitung dua setengah persen?
Malu... anjing!
Memperkosa, menjilat, menipu
Berapa persen tuh, anjing?
Masih bisa ketawa, anjing!
Anjing!!!
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah
Ya Allah...
Sekarang saja ya Allah
Jangan tunggu sampai 2012
Biar semua jelas
Banyak hati memutih cadas

(ds101109)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun