Mohon tunggu...
R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati Mohon Tunggu... profesional -

..perEMPUan biasa.\r\n[..mengurai makna di deret kata, tuangkan geliat pendulum rasa sukma & benak....di sela hiruk pikuk rutinitas diri sebagai insan biasa, Ibu, dan Dokter..]

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Usia 18 Tahun Sudah Beraroma Mulut Kurang Sedap, yea Dok...

4 September 2013   10:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:23 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_285618" align="alignright" width="300" caption="waterbrookdental.com"][/caption] Keluhan aroma mulut kurang sedap banyak kita hadapi, di rentang usia berapapun. Berikut ini tanggapan saya terkait dari penanya online saya. Semoga bermanfaat bagi kita bersama.

____

Dok… usia anak saya sekarang sudah menginjak 18 tahun. Giginya tumbuh dengan normal. Belakangan, setiap kali saya ngobrol dengan dia, ada bau tak sedap dari mulutnya. Sementara semua giginya tidak ada yang berlubang (membusuk). Apa ya Dok penyebab bau mulut tak sedap? Lalu bagaimana cara mengatasinya. (Waluyo, Balikpapan)

Jawab:

Terimakasih, Bapak Waluyo..

Kondisi Halitosis atau aroma hawa mulut yang kurang sedap diakibatkan oleh aktivitas bakteri tertentu di rongga mulut kita.

Pencetusnya beragam.Bukan hanya bila ada gigi yang berlubang atau membusuk. Adanya gangguan kesehatan pada jaringan pendukung gigi termasuk keberadaan karang gigi, aliran air ludah yang berkurang oleh sebab tertentu, bentuk tumpatan/tambalan gigi yang kurang sesuai kaidah idealnya, akumulasi bakteri pada permukaan lidah, akumulasi sisa makanan pada gigi tiruan, sisa makanan pada sulkus/kantong gusi, termasuk faktor sistemik semisal adanya penyakit umum, kondisi sedang mengkonsumsi obat tertentu, maupun kondisi sedang terjadinya proses gangguan pada saluran pencernaan merupakan deretan ragam pencetusnya, Bapak..

Cara mengatasinya:

sudah pasti musti rutin mengontrolkan kondisi kesehatan gigi dan mulut kita ke dokter gigi yang dipercaya, sehingga langsung dapat ditangani secara klinis, apabila ditemukan pencetusnya.Semisal:

a. musti dilakukan upaya pembersihan karang gigi yang rutin, setidaknya 6 bulan sekali, b. recontouring tumpatan gigi kita oleh dokter gigi, termasuk soal penyempurnaan pemolesannya. c. dilakukan perawatan tepat dan tuntas oleh dokter gigi,segera setelah ditemukan kerusakan pada gigi maupun jaringan pendukungnya

Selain itu, perlu dilakukan upaya pencegahan sekaligus maintenance pribadi sehari-hari, di antaranya:

a. rutin membersihkan gigi-geligi, jaringan gusi, serta lidah dengan cara, alat, dan waktu yang tepat. Perlu diingat,target pembersihan tersebut yakni: mencapai kondisi bersih. Melepas semua debris/sisa makanan yang menempel. Artinya, bukan hingga mengikis lapisan gigiterluar, ataupun melukai jaringan lunak rongga mulut yang sehat. Detail soal ini akan saya bahas dalam artikel tersendiri, yea.. b. mengkonsumsi lebih banyak jenis makanan segar berserat tinggi, serta mengkonsumsi air putih yang cukup. Setidaknya satu gelas ukuran standard (200ml) per jam, c. menghindari mengkonsumni jenis material padat/cair/uap/asap apapun yang bertentangan dengan kaidah kesehatan holistic secara menyeluruh, serta: d. segera mengkonsultasikan setiap gejala penurunan kesehatan apapun ke dokter ahli terkait. Dan, andai ditemukan kondisi anomali, segera mengobatkannya secara tuntas. Demikianlah, Bapak... Semoga bermanfaat. Harapan saya, agar segera ditindaklanjuti dengan memeriksakan kondisi kesehatan Ananda ke dokter gigi terdekat pilihan Bapak sekeluarga, agar dapat ditemukan muasal keluhannya, serta dapat segera diberikan layanan tindakan yang sesuai. ..salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun