Mohon tunggu...
R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati Mohon Tunggu... profesional -

..perEMPUan biasa.\r\n[..mengurai makna di deret kata, tuangkan geliat pendulum rasa sukma & benak....di sela hiruk pikuk rutinitas diri sebagai insan biasa, Ibu, dan Dokter..]

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Matahari, Air, Langit, dan Cadas Fakfak

22 Juni 2009   08:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:02 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
..ranumnya senja dari tepian Jalan Baru Kota Fakfak..

[caption id="attachment_55" align="aligncenter" width="448" caption=".Jalan Baru, dari dataran seberang.."]..lansekap perbukitan cadas tepi pantai Kota Fakfak di suatu siang yang cerah.. Beberapa Sahabat dari banyak kantong Negeri sedang banyak utarakan jeda kejengahannya akan bombardir berita ini itu.. itu ini .. di ragam Media termasuk <www.Kompasiana.com> soal suhu Politik sang Negeri yang konon sedang anget-angetnya jelang hari penting Pemilu.. di Negeri yang (masih sepakat) sama kami cintai ini. Tiba-tiba saja menyeruak di benak, beberapa koleksi jepretan seadanya.. dari sebuah Kota kecil nun jauh di ujung Timur sang Negeri (tempat kuabdikan diri di bidang Kesehatan sementara waktu ini), dari memori kamera seadanya milikku, Dr.Reninditha, dan Dr.Andrea: Fakfak. Rasanya, hadiah lansekap sang Kota bisa kupersembahkan. Sejenak di jeda meng-upload photo pilihan, melintas empat kata di ujung benak ini: Matahari, Air, Langit, sekaligus Cadas. Entah apa dadakan logisnya, Sahabatku.. mengapa Pohon.. Tongkang.. Menara Tiang Antena.. kelebat mobil angkot yang biasa disebut "taxi".. atau tampilan material kasat mata lain dalam photo-photo ini tidak terlampau mengusik benakku, melampaui keempat kata benda itu. Sejenak, menarilah sang benak terbatas ini.. Matahari. Photo-photo ini begitu polos berujar terkait kondisi keapaadaannya, tanpa bantuan cahaya lain selain limpahan berkas sinar Matahari di langit Kota Fakfak sesaat semata. Air. Keberadaannya dalam setiap photo terasakan begitu berperan sentral. Kebetulan, ia magnet utama setiap sesi pemotretan. Langit. Entahkah.. ia tampak begitu pasrah relakan nuansanya, begitu dipengaruhi oleh geliat sang Matahari.. Cadas. Ach, yang ini begitu khas milik sang Kota. Seluruh dasar sang Kota. Cadas..Cadas..'n sekali lagi Cadassss... Ia abadi milik Kota Tua Fakfak.. Kuyakin, usianya jauh lebih renta dibanding keberadaan tanaman Pala, komoditi andalan sang Kota. Yang karenanya, julukan Kota Cadas tepat, aku kira. :) Bagaimana tidak, sebab tanaman Pala sangat mungkin jauh lebih cepat punah bila regenerasi tanaman tidak diupayakan maksimal. Sementara sang Cadas? Meski ia terus digempur untuk keperluan ini itu pembangunan sang Kota.. ia hanya bisa punah andai sang Kota telah tergerus habis. Bagaimana bisa? Sebab hanya Cadaslah dasar sang Kota. Begitu khas.. 'n padat olehnya. Cadas, oh sang cadas Kota Fakfak..

..lansekap senja dataran seberang Jalan Baru Kota Fakfak
..lansekap senja dataran seberang Jalan Baru Kota Fakfak
..lansekap senja dataran seberang Jalan Baru Kota Fakfak
.Jalan Baru, dari dataran seberang..
.Jalan Baru, dari dataran seberang..
[/caption] [caption id="attachment_57" align="aligncenter" width="448" caption="..sunset di Pasir Putih, Fakfak.."]
..ranumnya senja dari tepian Jalan Baru Kota Fakfak..
..ranumnya senja dari tepian Jalan Baru Kota Fakfak..
..ranumnya senja dari tepian Jalan Baru Kota Fakfak..
Photo0062-001
Photo0062-001
..sunset di Pasir Putih, Fakfak..
..sunset di Pasir Putih, Fakfak..
[/caption] Demikian, Sahabatku.. Semoga tampilan polos sang Matahari, Air, Langit, 'n Cadas Kota Tua Fakfak bisa menjadi hadiah yang cukup pantas kuberikan kepadamu. Sang Material, ia sekedar lambang. Sang Makna.. ia jauh lebih abadi.. Dan, sang Makna atas setiap darinya-lah yang (sejatinya) kupersembahkan bagimu kali ini.. ..terimakasih..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun