Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dasar Foto Digital (5): Untuk Apa Histogram pada Kamera Digital?

21 Februari 2017   08:09 Diperbarui: 21 Februari 2017   10:00 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Histogram sering disebut oleh fotografer, tapi apakah fotografer itu paham tentang histogram?
Apa yang dimaksud dengan histogram? Apa fungsi histogram pada kamera digital?
Bagaimana cara kerja histogram? Apa yang ditampilkan histogram?

Histogram di wikipedia dijelaskan sebagai berikut:
Pada bidang statistik, histogram adalah tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan grafis batangan sebagai manifestasi data binning. Tiap tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi pada masing-masing deret kategori yang berdampingan dengan interval yang tidak tumpang tindih.

Sekarang kita belajar agar lebih paham, kali ini kita belajar ilmu histo, yaitu Histologi. Apa itu histologi dalam dunia ilmu kedokteran?
Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis.

Bila kita memahami Histogram melalui histologi kedokteran, sangatlah mudah bahwa histogram pada kamera digital adalah penampilan data gray level (tegangan listrik) yang diciptakan oleh sensor kamera digital, kemudian ditampilkan penyebarannya dalam bentuk gambar grafik.

Itulah yang dijelaskan bila kita bertanya kepada embah Google. Sudah puaskah kita? Bila sudah puas, ya okelah, tidak usah lanjut baca artikel ini. Bila nyatanya belum puas, yuk kita belajar bersama-sama, supaya kita bisa lebih paham dari orang-orang yang ngaku fotografer.

Sejarah histogram pada kamera
Saat kamera masih analog dan masih mengunakan mekanik, saat itu pada kamera tidak ada histogram. Kenapa tidak ada? Karena tidak ada istilah pixel dalam film seluliod yang berbasis kimia. Tidak akan tampak pixel dalam lapisan kimia karena ukuran pixel-nya sangat kecil sekali, sebesar atom bahan kimianya.

Berbeda dengan zaman awalnya kamera digital bahwa sebelum shutter ditekan, saat itu kita tidak bisa melihat apa yang akan difoto untuk ditampilkan pada layar. Setelah diklik dan menjadi hasil foto, barulah bisa kita lihat di layar. Kenapa demikian? Karena saat itu kemampuan software dan hardware belum mampu untuk membaca sensor kamera dan langsung ditampilkan pada layar. Di era DSLR (Digital Single Lens Reflex), sensor kamera belum menerima cahaya karena terhalang oleh cermin. Saat shutter ditekan, barulah cermin bergeser sehingga cahaya mendarat di sensor kamera untuk hanya sekian detiknya.

Saat di era SLT (Single Lens Translucent) cermin SLR diganti dengan kaca bening sehingga cahaya bisa menembus ke permukaan sensor. Artinya, walaupun shutter belum ditekan, secara terus-menerus sensor berteknologi SLT bisa menerima cahaya. Dengan teknologi SLT, setiap saat data dari pixel sensor kamera bisa dibaca dan ditampilkan dilayar.

Karena itu, sejak teknologi SLT dan selanjutnya ke teknologi mirrorless, histogram bisa ditampilkan pada saat objek dibidik maupun dari hasil fotonya. Setelah kita paham jenis kamera yang mampu menampilkan histogram, setiap nilai dari pixel sensor kamera digital akan kita buatkan grafiknya.

Tabel Grafik Tinggi Badan anak SD. Gambar milik pribadi
Tabel Grafik Tinggi Badan anak SD. Gambar milik pribadi
Untuk pemahaman yang sederhana saja, kita mulai melihat tabel statistik tinggi badan anak SD. Dalam tabel di atas, di sumbu X, adalah tinggi badan anak-anak SD. Sedangkan sumbu Y adalah jumlah anak-anaknya. Dalam kelompok Anak SD tersebut, ada total seluruhnya 100 orang. Di tabel statistik itu yang jumlah 100 orang terwakili di dalam diagramnya.

Layar kamera digital dengan penampilan 4 Histogram. Foto milik pribadi
Layar kamera digital dengan penampilan 4 Histogram. Foto milik pribadi
Sekarang kita perhatikan bagaimana cara kamera digital menampilkan histogramnya. Layar kamera digital tidak akan mampu menampilkan data seluruh pixel sensor, artinya data 42 Mpixel tidak mungkin ditampilkan dalam tabel berdimensi 256 pixel x 256 pixel. Harus ada algoritma yang menghitung dari 42 Mpixel, kemudian dipilah-pilah dan ditampilkan pada layar kamera digital. Dengan kata lain, data Gray Level dari pemprosesan warna 16 Bit pada 42 Megapixel harus ditampilkan pada layar 8 bit berdimensi 256 pixel x 256 pixel.

Di sinilah bedanya antara statistik tinggi badan anak SD bila dibandingan dengan statistik pixel kamera digital. Satu pixel penampilan di layar kamera adalah perwakilan dari banyak pixel sensor kamera. Jelas sudah bahwa tampilan histogram di layar kamera tidak mampu menampilkan semua data pixel sensor kameranya.

Apa manfaatnya histogram pada kamera digital?
Sesungguhnya seorang fotografer harus punya naluri tentang setting kamera. Bagaimana cahaya saat itu? Dan mau bikin foto bernuansa apa? Sehingga secara naluri sudah bisa memprediksi setting angka F, speed dan ISO. Apalagi kamera zaman sekarang sudah ada alat bantu pengukur intensitas cahaya.

Walaupun biasanya fotografer menghindari pixel di area hitam pekat (nilai 0) dan juga menghindari area putih pekat (nilai 256), bukan artinya tidak boleh. Sebagai contoh, sebuah foto didominasi oleh warna hitam pekat tanpa struktur, mungkin saja bikin siluet. Atau memang mayoritas foto didominasi oleh warna putih pekat tanpa struktur, mungkin saja bikin background putih.

Histogram hanya digunakan untuk membantu melihat penyebaran Gray level apabila kita butuhkan. Bila kita tidak butuhkan di saat foto tertentu, lupakan saja histogram.

Sebagai kesimpulannya, dalam artikel ini kita bisa pahami bahwa fotografer sudah harus punya nalar untuk setting kamera digital. Histogram lebih banyak hanya membantu untuk tahu apakah over cahaya atau kurang cahaya. Itu pun bila kita perlu bantuannya.


Catatan:
Artikel ini saya tulis untuk Luluk dan Herry di Gunung Bromo, Jawa Timur. Saya berharap suatu waktu makin banyak pula generasi muda yang benar benar paham proses foto digital.

Kumpulan artikel:
1. Dasar Foto Digital: Memahami BIT Pada Foto Format Raw & JPG
2. Dasar foto digital (2): Dari Abstrak Menjadi Absolut
3. Dasar foto digital (3): Rentang Dinamis Bisa Sangat Mudah Dipahami
4. Dasar foto digital (4) : Fotografer Butuh Berapa Banyak Warna
5. Apakah camera digital sudah lebih tajam dari mata manusia ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun