Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ilmu Dasar Foto Digital (2): Dari Abstark Menjadi Absolut

29 Januari 2017   09:57 Diperbarui: 29 Januari 2017   10:16 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan gambar : Citra cahaya sudah tersimpan rapih dalam bentuk kode digital, Angka angka absolut ini tidak bisa kita lihat karena hanya berbentuk INFORMASI yang ter-MODULASI.

Lalu bagaimana bila kita ingin mengetahui tahapan (LEVEL) rasa sakit yang dibuat Herry di tanggan kanan Luluk.
Maka kita bikin lagi perjanjian dengan 2 BIT, artinya akan ada 4 kemungkinan tahapan sakit.
Kita sepakat lagi.
00 adalah Bila tidak sakit
01 adalah sedikit sakit
10 adalah banyak sakit
11 adalah sakit sekali

Maka mulailah Herry membuat kekerasan lagi di tangan kanan Luluk. Herry menyentuh tangan  dan di jawab Luluk TIDAK SAKIT ( kode biner 00 ). Kemudian Herry mencubit, lalu Luluk menjawab sambil tertawa SEDIKIT SAKIT ( 01 ). Lanjut Herry cubit keras, lalu Luluk meringgis sakit menjawab BANYAK SAKIT ( 10 ). Herry tambah marah dan pukul tangan kanan Luluk, maka Luluk menangis kesakitan sambil berkata SAKIT SEKALI (11).

Itulah contoh sederhana untuk membuat yang abstrak menjadi beberapa tahapan ( gradasi atau Level ) rasa sakit menjadi absolut angka rasa sakit.

Kita perjanjikan lagi, mau sampai berapa gradasi atau berapa Level rasa sakitnya?. Ya tergantung kita dan tergantung kebutuhan kita mau bikin berapa tahapan gradasinya (LEVEL).

Sekarang pasti paham ya...

Pertanyaan saya, kenapa saya sering kali menulis kata “TANGAN KANAN LULUK”?. Anggap saja tanggan kanan Luluk adalah satu pixel sensor digital. Ada tangan kiri, Ada kaki kanan dan ada kaki kiri.

Artinya ada 4 sensor di tubuh Luluk yang kita baca data abstrak yang sakitnya dibuat oleh Herry. Bila saya baca 4 data sensor kemudian saya gambar di kertas tentang rasa sakit itu dengan warna, maka saya paham sekali, bagian mana tubuh Luluk yang sakit dan paling sakit melalui meelihat warna gambar ?

Itu contoh 4 pixel sensor tubuh Luluk. Maka sama saja bila ada 24 juta sensor digital pada camera digital, dibaca dengan cara yang sama oleh software ber-algorithma.

Maka dengan demikian, kita sudah paham bagaimana cahaya masuk kedalam camera lewat lensa dan mendarat di permukaan pixel (sensor digital). Luluk dan Herry harus benar benar paham bagaimana cahaya yang abstark bisa di konversi menjadi kode biner.
Berapa bit kombinasi gradasi (Level) rasa sakit?. Jawabnya adalah tergantung maunya kita perjanjikan.

Demikian juga berapa BIT standart Gradasi (Level) warna di camera digital?. Jawabnya : Tergantung insinyur pabrik camera itu dengan memperhatikan biaya produksi dan kemampuan teknologi modernnya. Tetapi camera digital jaman sekarang minimal mengunakan 8 BIT.
Ada yang 12 BIT.
Ada yang 14 BIT
Dan ada Juga yang 16 BIT

Demikian thema belajar memahami BIT dalam format Raw maupun format JPG.
Bila thema ini sudah benar benar paham, barulah kita berlanjut ke thema berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun