Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Candi Boko, Candi yang Penuh Kedamaian

23 November 2012   22:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:46 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_217893" align="aligncenter" width="655" caption="Candi Boko saat mulai diselimuti kabut. Foto milik Pribadi"][/caption] Candi Boko pada sore hari berselimut kabut dan memancarkan aura megah serta wibawa. Kesan itulah yang saya lihat saat Candi Boko diselimuti kabut, apalagi bila cuaca mendukung.

Dari beberapa kali perjalanan di pulau Jawa, saya mulai memahami keterkaitan candi candi yang ada di pulau Jawa. Sebut saja di Jawa Tengah ada Candi Borobudur, dataran tinggi Dieng, Candi Prambanan maupun Candi Boko. Disekitaran Karanganyar ada Candi Ceto. Di Jawa Timur, terutama di bagian timurnya ada candi Brahu, Candi Gapura Bajangratu, Candi Tikus.

[caption id="attachment_217894" align="aligncenter" width="655" caption="Candi Boko saat mulai diselimuti kabut. Foto milik Pribadi"]

1353689187954904298
1353689187954904298
[/caption]

Saat saya kuliah di Berlin, Jerman, saya sering membaca buku di perpusatakaan negara. Banyak sekali aneka buku, termasuk buku budaya Indonesia. Ada yang berbahasa Belanda maupun bahasa Jerman, luar biasa sekali, sebab saya belum pernah membaca buku sebanyak itu dan sedalam itu di Indonesia. Juga ada buku tentang seni bercinta dalam budaya Jawa. Saya yakin bila buku itu diperkenalkan dunia, maka tidaklah kalah budaya seni bercinta ala jawa di bandingkan dengan buku Kamasutra dari India. Termasuk di candi Boko, budaya seni bercinta ala Jawa bisa dilihat dalam gambar rilefnya.

Setelah saya membandingkan beberapa kali candi Ceto, Candi Brahu dan air terjun Makadipura, maka jelaslah pengaruh Hindu-Buddha sangat kuat dijaman jayaannya kerajaan Majapahit. Mereka menganut pembakaran mayat, karena itu ada candi yang juga sebagai penyimpanan abu mayat (didesa Trowulan). Untuk candi kesuburan dibuatlah candi Ceto disekitar Tawamangu.

[caption id="attachment_217895" align="aligncenter" width="615" caption="Candi Boko saat mulai diselimuti kabut. Foto milik Pribadi"]

13536892631143902165
13536892631143902165
[/caption] [caption id="attachment_217896" align="aligncenter" width="655" caption="Candi Boko saat mulai diselimuti kabut. Foto milik Pribadi"]
13536893091701842148
13536893091701842148
[/caption]

Kembali  ke Candi Boko. Beberapa kali saya sudah ke Candi ini dan kami duduk santai sambil menanti matahari terbenam. Kadang kala kami datang pagi hari dimusim panas untuk mendapatkan matahari terbit yang bagus. Pernah juga kami datang menjelang pergantian musim, sehingga mendapatkan kesan diselimuti oleh kabut.

Bekas Istana Ratu Boko yang saat ini disebut sebagai Candi Boko memang mempunyai kesan yang angker dari semua candi yang pernah saya kunjungi. Saya pernah datang jam 04.15 pagi dengan Bapak Ramli Hasibuan untuk foto Candi Boko dengan latar belakang matahari terbit menjelang musim hujan. Saya berdiri diatas bukit dan menunggu matahari terbit. Kami paham bahwa tidak akan dapat matahari bulat bersinar cerah seperti bulatnya telur dadar. Tetapi kami ingin foto awan kuning bersinar yang mengesankan angker. Tetapi juga bukan kesan malam berbulan purnama.

[caption id="attachment_217897" align="aligncenter" width="655" caption="Candi Boko saat mulai diselimuti kabut. Foto milik Pribadi"]

1353689382635540279
1353689382635540279
[/caption] [caption id="attachment_217899" align="aligncenter" width="655" caption="Candi Boko saat mulai diselimuti kabut. Foto milik Pribadi"]
1353689422552784262
1353689422552784262
[/caption]

Sangat terkesan sekali, kemegahan dari istana ini. Istana yang di beri nama Abhayagiri Vihara. Jelas sudah dari arti kata Vihara, yaitu tempat para pemuja agama Budha berkumpul dalam penuh ketenangan dan kedamaian.

Dari atas bukit dan bila saya menatap kearah gunung Merapi maka masih terlihat pula Candi Prambanan dan gunung Merapi yang kadang menakutkan warganya. Disaat saat tertentu terlihat hamparan candi Prambanan tertutup kabut. Luar biasa indahnya.

Bila saya berdiri di bagian paling jauh plataran Candi Boko, maka terkesan indah pada sore hari. Matahari menjelang senja dan masuk disela sela pintu masuk candi, membuat efek sinar menjadi menarik. Dan bila diperhatikan dengan seksama, maka candi ini sesungguhnya tidak berkesan candi seperti candi candi lainnya. Candi Boko lebih berkesan sebagai rumah tinggal (istana) yang sangat luas, mewah dijamannya dan berwibawa. Karena itu saya mengatakan, candi Boko adalah Candi yang paling berkesan angker.

Disekitar lokasi ada sumur yang masih sering digunakan oleh warga dan bernama Amerta Mantana. Nama itu konon katanya mempunya arti Air Suci. Dari sumber air ini masih digunakan sebagai air upacara keagamaan.

[caption id="attachment_217900" align="aligncenter" width="655" caption="Candi Boko saat mulai diselimuti kabut. Foto milik Pribadi"]

13536895311557999780
13536895311557999780
[/caption] [caption id="attachment_217901" align="aligncenter" width="655" caption="Candi Boko saat mulai diselimuti kabut. Foto milik Pribadi"]
13536895711691572390
13536895711691572390
[/caption]

Lokasinya pun tidaklah sulit dikunjungi. Cukup tiba di Candi Prambanan di Kota Klaten. Sekitar 3 kimometer di seberangnya sudah ada candi Boko. Lokasi sampai tempat parkir bisa di jangkau oleh mobil pribadi. Datanglah sekitar jam 14an pada musim pergantian sehingga masih ada waktu banyak. Keliling liling santai karena matahari sudah tidak lagi terlalu panas. Saat menjelang matahari terbenam akan terasa suasan makin terkesan megah dan wibawa. Moga moga disaat sore hari ketika musim berganti, pengunjung bisa mendapatkan Candi Boko lambat laun di selimuti kabut.

[caption id="attachment_217904" align="aligncenter" width="655" caption="Candi Boko saat mulai diselimuti kabut. Foto milik Pribadi"]

13536896291094682443
13536896291094682443
[/caption] [caption id="attachment_217891" align="aligncenter" width="655" caption="Candi Boko sebelum matahari terbit. Foto milik Pribadi"]
13536889231198386663
13536889231198386663
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun