Papan nama Bank bermacam-macam, stasiun TV bermacam-macam, semua menjanjikan adanya kebebasan memilih. Namun rupanya kebebasan ini masih dirasakan kurang oleh mereka. Akhirnya munculah gerakan tahun 98 yang dimulai dari Kampus Trisakti menjalar sampai ke seluruh Indonesia. Hingga akhirnya mereka menduduki gedung DPR/MPR, dalam arti kata sebenarnya.Â
Namun, kondisi ini sangat berbeda saat mereka lulus sekolah. Krisis ekonomi membuat banyak perusahaan gulung tikar. Ditambah lagi dengan kebijakan Zero Growth untuk PNS, BUMN dan ABRI yang diterapkan pemerintahan reformasi saat itu, mengakibatkan mereka harus bersaing dengan ketat untuk dapat memperoleh pekerjaan. Akhirnya mereka mengetahui perlunya keunggulan individu.
Relevansinya dengan situasi saat ini adalah, generasi The 90's lebih garang dalam berkompetisi. Kebebasan yang mereka perjuangkan tahun 1998, ingin mereka terapkan juga pada tempat pekerjaan mereka. Dengan keunggulan individu, mereka memiliki posisi tawar yang lebih dibandingkan generasi sebelumnya. Namun efek sampingnya, mereka jadi kurang disiplin dalam bekerja.
Y Generation atau Generasi Millenium menurut beberapa ahli adalah generasi manja, cengeng, tapi romantis. Betul gag sih?
Cutting Generation diperlukan untuk menghapuskan dosa lama dan merubah budaya Indonesia yang korup dan beringas menjadi lebih harmoni, selaras dan seimbang antara masing-masing unsur. Kaderisasi Kepemimpinan harus dimulai dari sekarang. Program Management Development jangan dijadikan sarana mengkarbit pemimpin.
by dokday/30122013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H