2. Penyakit Jantung
- Peningkatan Risiko: Konsumsi gula berlebih telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, peradangan, dan peningkatan kadar trigliserida.
- Kolesterol Jahat: Gula berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
3. Diabetes Tipe 2
- Resistensi Insulin: Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.
- Peningkatan Gula Darah: Konsumsi makanan tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan gula darah, yang berkontribusi pada perkembangan diabetes.
4. Masalah Gigi
- Karies Gigi: Gula adalah penyebab utama karies gigi karena bakteri di mulut mengubah gula menjadi asam yang merusak enamel gigi.
- Penyakit Gusi: Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit gusi.
5. Masalah Metabolisme
- Sindrom Metabolik: Konsumsi gula berlebih dapat berkontribusi pada sindrom metabolik, yang melibatkan kumpulan kondisi seperti peningkatan tekanan darah, kadar gula darah tinggi, lemak perut berlebih, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak normal.
- Perlemakan Hati: Fruktosa berlebih dari gula tambahan dapat diubah menjadi lemak oleh hati, yang dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati non-alkoholik.
6. Masalah Kulit
- Jerawat: Konsumsi gula tinggi dapat meningkatkan produksi insulin dan hormon androgen, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi sebum dan memperparah jerawat.
- Penuaan Kulit: Gula dapat mempengaruhi kolagen dan elastin dalam kulit melalui proses yang disebut glikasi, yang dapat menyebabkan penuaan kulit dini.
7. Masalah Psikologis
- Depresi dan Kecemasan: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi gula berlebih dan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.
- Kecanduan: Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan kecanduan karena pengaruhnya pada sistem reward di otak, mirip dengan efek obat-obatan tertentu.
8. Masalah Pencernaan
- Disbiosis Usus: Konsumsi gula berlebih dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan dan kesehatan usus yang buruk.
Dengan memperhatikan dan mengatur konsumsi gula, banyak dari risiko kesehatan ini dapat dikurangi atau dihindari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!