Mohon tunggu...
Dohot Owen
Dohot Owen Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yg memiliki hobby gaming dan menalaah setiap cerita di kehidupannya

Lahir di jakarta memiliki motto gunakan rasional paling depan fakta dan mempercayai metafisik dan kepercayaan yg di anggap ada oleh kebanyakan orang di barisan belakang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tentang Ideologi: Tentang Reproduksi dan Kondisi Produksi

24 Januari 2021   21:51 Diperbarui: 24 Januari 2021   21:54 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dibuat Oleh Penulis

Selamat datang kembali kawan setia penulis yang kerap membaca tulisan saya. Kali ini penulis membuat series tulisan bernama "Tentang Ideologi" dimana pada series tersebut saya membahas tentang ideology yang ada, konstruksi ideology dsb.

Ideologi bentuk pemikiran yang jalan ceritanya dapat mengubah dan menjelaskan dunia berdasarkan unsur sistem yang berada benak dalam setiap manusia yang dijadikan dalam bentuk suatu keyakinan.

Ideologi ini secara harifiah untuk kepribadian benak individu sangatlah baik dengan membentuk sebuah harapan dalam benak individu sehingga mereka-mereka tetap bertahan hidup dari segala rintangan, namun dilain sisi ideology ini dapat menjadi hal yang mengerikan jika seseorang terpengaruh dan bersikukuh untuk mewujudkan ideology tersebut membuat orang tersebut dibutakan apa yang telah diperbuatnya maksudku sudah berapa banyak orang yang terjatuh dalam kelam pengrealisasian ideology menjadikannya perang antara sesama manusia, senggol sana senggol sini adu domba "eh, ideology itu sifatnya sama rata tanpa kepemilikan, emang kamu mau istri kamu digondol sama yang lain juga?!," "eh, ideology yang itu menjual sisi kemanusiaan hanya untuk keuntungan, bayangin nih ya lu cape-cape kerja banting tulang tapi yang gendut dia.". Dsb. Ideologi lebih merupakan partisipasi segenap kelas sosial, bukan sekedar seperangkat ide yang dipaksakan oleh suatu kelas terhadap kelas sosial lainnya.

Untuk series pertama ini penulis mau membahas yang sudah tertera pada judul. Marx mengungkapkan tatkala anak-anak pun niscaya mengetahui bahwa suatu formasi sosial yang tidak mereproduksi kondisi produksi pada saat yang sama di kala kondisi produksi ini dilahirkan, niscaya hanya akan mencecap masa hidup seumur jagung. Gimana.... Bingungkan? Jadi gini hal yang diucapkan td sebenarnya sudah diakrabi sekaligus terabaikan. Kejelasan ideologis tipikal penganut empirisme tentang sudut pandang produksi sendiri, atau bahkan sudut pandang praktik produksi semata yang terintegrasi ke dalam 'kesadaran' sehari-hari, menyebabkan kesulitan yang amat sangat-dan hampir tidak memungkinkan-untuk membumbungkan kesadaran pada sudut pandang reproduksi. Untuk menyederhanakan maksudnya proses produksi memungkinkan berfungsinya kekuatan produksi yang telah mengada, di dalam dan dibawah relasi produksi yang definitive. Dengan demikian, demi tetap mempertahankan keberadaan-nya, dan demi meraih kemampuan untuk berproduksi, maka setiap tatanan sosial mesti mereproduksi kondisi produksi pada saat sama tatkala ia dilahirkan. Karena itu, tatanan sosial harus mereproduksi:

1. Faktor -- factor produksi

2. relasi produksi yang sudah ada

Tadi sudah membahas tentang reproduksi dan kondisi reproduksi. Sekarang penulis mau membahas Reproduksi dari alat produksi, Marx meyakinkan bahwa tidak ada produksi yang dapat berlangsung jika produksi itu tidak memungkinkan reproduksi dari kondisi material produksi; reproduksi alat produksi. Para ekonom kebanyakan bersepakaan dengan kapitalis pada umumnya mengekspresikan sudut perusahaan, firma, berkenaan dengan anggapan mereka bahwa menggagas komentar dalam basis terminology praktik akuntansi finansial badan usaha tersebut adalah cukup memadai. Syukurlah kecerdasan penggabungan antara 2 orang jenius yaitu Quesnay dan Marx dalam memecahkan permasalahan tersebut, mereka menyadari bahwa reproduksi kondisi material produksi tidak dapat dipikirkan pada tingkat perusahaan, karena reproduksi itu tidak mengada pada tataran yang nyata. Apa yang terjadi pada tingkat perusahaan adalah sebuah akibat, yang hanya memberikan gambaran mengenai pentingnya reproduksi, namun sama sekali gagal untuk memungkinkan kondisi dan mekanisme reproduksi itu ditinjau ulang. Saya rasa untuk series pertama ini saya cukupkan dulu, nantikan kelanjutannya dan tetap pantengin saya untuk tulisan lanjutan series ini.

Penulis: Dohot Owen

Ref: Buku Tentang Ideologi oleh Louis Althusser (2004)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun