Mohon tunggu...
Dohar RonalSitompul
Dohar RonalSitompul Mohon Tunggu... Dosen - dosen

saya suka membaca dan menulis dan juga senang memberikan motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Menuju Desa Digital: Mengeksplorasi Dampak Positif dan Negatif Internet Cepat di Pedesaan"

17 Februari 2024   11:37 Diperbarui: 17 Februari 2024   11:38 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengawali tulisan ini, penulis akan memaparkan terlebih dahulu bahwa internet saat ini sudah merupakan sebuah kebutuhan, dengan demikian semua orang dan semua kalangan membutuhkan internet. Tapi apakah akan menjadi tepat guna atau malah membawa dampak yang tidak baik. Kita tidak bisa lagi menghindari perkembangan teknologi saat ini, tugas kita adalah bagaimana kita memanfaatkannya untuk kebaikan dan kemajuan Bersama-sama.

Jikalau pemerintah mewacanakan akan membuat internet dengan kecepatan 100Mbps tentu ini adalah sebuah wacana yang baik. Karena masyarakat desa akan begitu cepat dapat informasi, dan bisa tahu bagaimana perkembangan zaman bahkan berita-berita terbaru atau yang aktual.

Mari kita telisik lebih dalam, jika internet yang difasilitasi oleh pemerintah untuk desa-desa menjadi terealisasi maka ada dampak yang baik begitu juga dengan dampak buruknya.

Hal pertama dampak baik

  • Masyarakat akan cepat mengakses setiap informasi dengan demikian hasil panen yang mereka dapatkan, bisa dijual dengan harga yang baik pula.
  • Produk desa bisa dijual secara online
  • Masyarakat bisa menemukan sebuah cara untuk kebaikan tanaman mereka, penggunaan pupuk, dan juga peralatan tani yang mereka butuhkan
  • Anak sekolah dengan cepat bisa mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan Pendidikan
  • Dengan menemukan dan melihat kiat-kiat sukses bisa jadi masyarakat desa dipacu untuk sukses

Hal kedua dampak buruk

  • Masyarakat bisa saja terlena oleh tontonan sehingga lupa akan waktu untuk bekerja
  • Akses film yang tidak baik, atau film dewasa akan begitu cepat didapat
  • Anak-anak sekolah bisa jadi kehilangan minat belajar
  • Game online (yang membuat anak-anak tumbuh eklusif)
  • Perjudian online
  • Bisa jadi tertipu oleh kejahatan online karena kurangnya pemahaman akan dunia digital.

Mau bagaimanapun sisi baik dan sisi buruk itu akan saja berdampingan oleh sebab itu, perlunya pihak-pihak dari pemerintah, orang tua dan juga para ulama, mengarahkan hal baik mengenai internet begitu juga guru-guru disekolah memberikan pengajaran, penerangan bahkan bisa membuat seminar didesa desa khusus untuk orang tua, mengenai bahaya dari penggunaan yang salah terhadap internet.

Bisa jadi dengan adanya internet ini, maka kebutuhan akan fasilitas internet juga akan naik, mulai dari pembangunan tower, dan juga kebutuhan akan paket internet baik yang berupa wifi dan juga yang menggunakan data seluler dan hal ini juga sudah pasti.

Dengan demikian pemerataan informasi yang mungkin akan terjadi, namun pemerataan kemajuan secara keseluruhan mungkin membutuhkan waktu, karena kemajuan ini juga harus didukung dengan pembangunan infrastruktur yang baik.

Terakhir, supaya semua kalangan bawah yang ada didesa bisa menikmati internet maka pemerintah juga menyediakan wadah yang bisa dipakai oleh kalangan bawah, berupa komputer umum yang dibuat dibalai desa dan penggunaannya diatur atau terjadwal dengan baik. Dan juga menfasiltasi dengan instruktur dan bisa jadi sekaligus bertugas untuk mengawasi.

Sebagai penutup, setiap kemajuan akan selalu ada dampak negative dan dampak positifnya, yang harus kita siapkan adalah menghilangkan hal yang negative tersebut atau paling tidak mencegah dan meminimalisasi akan hal negative tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun