Mohon tunggu...
Dohan Fitroh A R
Dohan Fitroh A R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manajemen Industri katering

MAHASISWA UPI

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gerakan Literasi di Masa Pandemi Covid-19

9 September 2021   10:49 Diperbarui: 9 September 2021   11:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OLEH DOHAN FITROH ABDUR ROSYID,  Mahasiswa Manajemen Industri Katering Universitas Pendidikan Indonesia melaporkan dari Bandung. 

Di masa pandemi sampai hari ini belum menemukan titik terang bahwa akan berakhir, bahkan hingga saat ini kasus yang terinfeksi adalah 4.167. 365 orang. Oleh karena itu vaksin akan sangat penting karena dapat mengurangi dampak buruk dari covid dan masyarakat akan mulai tumbuh ekonomi nya karena memiliki kekebalan tubuh. Pandemi sangat berdampak kesegala bidang kecuali literasi. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Literasi adalah merupakan kemampuan menulis dan membaca, kemampuan individu mengolah informasi dan pengetahuan kecakapan hidup. Dan menurut UNESCO the United Nations Educational, Scientific, and cultural organization ini adalah kemampuan untuk membaca dan menulis. Memang bagi sebagian orang membaca adalah kegiatan yang membosankan. 

Karena rasa bosan inilah sebagian besar akhirnya malas juga untuk membaca. Jangankan untuk menulis membaca nya saja sudah malas oleh karena itu kita sebagai pejuang literasi dituntut untuk memperjuangakan kesadaran masyarakat terhadap dunia membaca. 

Literasi bukan hanya kebutuhan baca tulis saja tapi lebih dari itu kebutuhan masyarakat karena banyak orang sukses pasti sudah kenyang dengan bacaan, orang yang kenyang membaca ketika sedih bahagia bahkan sedang terpuruk pun bisa menjadi suatu karya. Banyak musisi, penulis, bahkan seniman lahir dengan kemampuan literasi yang baik. 

Ketertarikan bangsa Indonesia terhadap literasi masih sangat kurang. Menurut hasil studi bernama "The World's Most Literate Nations" menyebutkan, Indonesia berada di peringkat ke 60 dari 61 negara satu tingkat diatas Bostwana. Atau di studi lain mengatakan beradara di 62 dari 70 negara. 

Ada banyak sekali faktor yang membuat Indonesia memiliki tingkat literasi yang rendah yaitu rasa malas. Banyak yang berfikir membaca teks panjang begitu menjenuhkan dan membosankan. Dan tidak sedikit masyarakat yang hanya ingin membaca buku atau tulisan yang terdapat  gambarnya. Ini mindset yang perlu kita rubah dan evaluasi terkait konsep membaca. 

Pada masa pandemi, kegiatan literasi pun ikut berpengaruh. Kegiatan iterasi yang tadinya tatap muka dituntut untuk daring, tapi akan berdampak positif dengan adanya daring karena dituntut untuk selalu membaca informasi informasi dan pengetahuan.  Contoh meningkatnya literasi adalah masyarakat yang awalnya sangat tidak mengetahui istilah istilah medis sudah mulai paham apa itu covid gejala bahkan penanganannya dan itu berdampak baik bagi kehidupan bermasyarakat. 

Kedepannya akan banyak sekali event yang dilakukan daring seperti seminar, bedah buku, bedah film. Semuanya dilakukan dengan online yang tadinya kita bisa melihat wajah penulis buku dan meminta tanda tangan atau kita bisa melihat wajah penulis hebat yang kita idolakan  sekarang akan sulit karena hanya bisa lewat tatapan kamera. 

Walaupun berdampak negatif pandemi ini pun berdampak positif. Dampak positifnya adalah ketika dituntut dirumah saja kita akan bosan dan memutuskan untuk melakukan kegiatan daring untuk mengasah ide dan bakat untuk mengisi waktu kosong. Karena itu, semoga bisa meningkatkan budaya literasi sedikit demi sedikit khususnya di kota Bandung. Dengan rasa bosan dirumah saja menjadi faktor untuk membaca dan menulis. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun