Mohon tunggu...
doel gambleh
doel gambleh Mohon Tunggu... -

hahaha,,,,, hihihi,,,,,,,,,,,,, huhuhu,,,,,,,, hehehe,,,,,,, hohoho.........

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puji Hewan

29 April 2010   13:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tapi yang pasti diam adalah permintaan resmi dari orang tuaku. Setelah kuyakinkan mereka kalau mereka tak mesti menyesal karena telah melahirkanku. Mereka memintaku diam karena apa yang aku lakukan nantinya akan mempermalukan mereka, menambah kekacauan yang sebenarnya sudah kacau.
Keyakinanku pada waktu membuatku sedikit tenang. Setelah beberapa lama akhirnya kampung ini kembali seperti semula. tak ada lagi ancaman yang serius, tak ada lagi ocehan dan kemarahan yang cukup berarti.

Kediamanku rupanya membawa dampak yang lumayan. mereka tak lagi menganggap ku sebagai “yang lain” dari mereka. Mereka tak lagi terlalu mencampuri hidupku dengan kemarahan dan gunjingan mereka. Dan akupun dapat lebih leluasa dengan berbagai lamunan dan bayangan kemapanan yang akan datang entah suatu saat nanti, disini, tempat tinggal baruku. Sebuah kandang, dengan pasungan yang menemani sisa hidupku yang sia-sia..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun