Tapi yang pasti diam adalah permintaan resmi dari orang tuaku. Setelah kuyakinkan mereka kalau mereka tak mesti menyesal karena telah melahirkanku. Mereka memintaku diam karena apa yang aku lakukan nantinya akan mempermalukan mereka, menambah kekacauan yang sebenarnya sudah kacau.
Keyakinanku pada waktu membuatku sedikit tenang. Setelah beberapa lama akhirnya kampung ini kembali seperti semula. tak ada lagi ancaman yang serius, tak ada lagi ocehan dan kemarahan yang cukup berarti.
Kediamanku rupanya membawa dampak yang lumayan. mereka tak lagi menganggap ku sebagai “yang lain” dari mereka. Mereka tak lagi terlalu mencampuri hidupku dengan kemarahan dan gunjingan mereka. Dan akupun dapat lebih leluasa dengan berbagai lamunan dan bayangan kemapanan yang akan datang entah suatu saat nanti, disini, tempat tinggal baruku. Sebuah kandang, dengan pasungan yang menemani sisa hidupku yang sia-sia..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H