Mohon tunggu...
Abdullah M Umar
Abdullah M Umar Mohon Tunggu... -

TKI di Jeddah, asal Jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Money

Diaspora Indonesia di Saudi rame-rame dirikan Restoran

13 Juni 2012   14:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:01 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_187818" align="aligncenter" width="300" caption="Warga Arab Saudi Nikmati Kuliner Indonesia di Restoran Betawi Jeddah"][/caption]

Duta Besar Indonesia di Washington DC, Dr. Dino Patti Djalal menggagas sebuah ide cermelang dalam rangka menyatukan WNI di luar negeri maupun warga setempat yang memiliki hubungan darah dengan Indonesia maupun memiliki kecintaan terhadap Indonesia melalui sebuah kongres yang akan diadakan pada 6-8 Juli 2012 di Los Angeles California. Diharapkan dari kongres tersebut akan muncul kekuatan dan dukungan WNI maupun warga asing bagi pembangunan Indonesia. Dukungan bisa berupa dana segar yang diinveskan ke Indonesia maupun jejaring yang dapat mempromosikan Indonesia di Negara setempat.

Di Arab Saudi sebagai bukti nyata peran dispora Indonesia dalam mempromosikan Indonesia dapat di lihat dari berdirinya puluhan restoran Indonesia di Arab Saudi.

Jika anda pergi haji atau umroh pasti menemukan makanan Indonesia di Jeddah, Mekkah maupun di Madinah. Saat ini diaspora Indonesia beramai-ramai mendirikan restaurant Indonesia maupun perusahaan catering yang menyajikan cita rasa Indonesia di berbagai kota yang dilewati para jamaah haji atau umroh.

Saat anda menginjakkan kaki pertama kali di bandara misalnya, anda pasti merasakan hidangan nasi box dengan menu ayam bakar atau empal daging yang rasanya tidak kalah dengan restaurant di Indonesia karena memang juru masaknya dari Indonesia. Para operator haji atau umroh biasanya telah memesan nasi box sebagai welcoming greeting kepada jamaahnya dari berbagai restaurant Indonesia seperti Betawi Restaurant, Mr. Sate, Sattis dll.

Saat berada di Mekkah pun berbagai perusahaan catering yang menyajikan masakan Indonesia sangat bersaing, mereka menawarkan open buffet ke berbagai hotel dari mulai kelas melati sampai kelas bintang 5. Sebut saja Asia catering, Betawi Catering, Binjawi, Damanhuri, Asia Tenggara, Dapur Kita, Cita Rasa dll. Menu yang ditawarkan sangat vareatif sesuai dengan paket yang dipilih. Berbicara rasa, sekali lagi rasanya sangat pas di lidah orang Indonesia, bahkan banyak warga asing termasuk warga Arab Saudi menyukai masakan Indonesia. Hal ini terbukti dengan ramenya restaurant Indonesia dengan para pengunjung warga arab Saudi. Menurut Oceng Shihabuddin, Supervisor Restoran Betawi Jeddah bahwa rata-rata warga Arab Saudi yang berkunjung ke restorannya memesan nasi campur, sate dan gado-gado selain cara penyajiannya yang cepat, mereka suka dengan makanan yang padat dan banyak. Maka tidak aneh jika semua restoran Indonesia di Jeddah, Mekkah dan Madinah menyediakan menu nasi campur.

Di Madinah ada beberapa restaurant kelas menengah ke bawah dekat dengan Masjid Ghumamah sebelah Utara Baqi, sedikitnya ada 4 restaurant Indonesia. Selain restaurant musiman yang biasanya menjamur pada musim haji dan umroh.

Hal yang sama juga kita dapatkan di Jeddah. Di Balad misalnya sebagai tempat pavourit yang biasanya dikunjungi oleh para jamaah haji dan umroh saat ini sudah ada 3 restaurant Indonesia, yaitu Warung Bakso Mang Oedin, Rasella dan Restaurant Garuda. Para jamaah dapat menikmati masakan Indonesia usai berbelanja di kawasan Balad (semacam blok-m nya Jeddah). Harga yang ditawarkan relative terjangkau dengan kocek orang Indonesia.

Jika anda ingin sedikit ke luar Balad, di Distrik Syarafiah tepatnya(distrik dimana paling diminati oleh para Mukimin Indonesia) dalam radius sekitar 1 km Anda dapat menemukan sedikitnya 9 restaurant Indonesia dari mulai kelas warteg hingga kelas atas. Di “kampung jawa ini” Anda dapat menemukan berbagai menu masakan dan minuman khas Indonesia dari mulai semur jengkol, tongseng, soto betawi, gado-gado, kredok, pecel lele hingga es cendol.

[caption id="attachment_187819" align="aligncenter" width="300" caption="Betawi Restaurant Jeddah"]

13395980931884199916
13395980931884199916
[/caption]

Di daerah ini ada restaurant Betawi yang biasanya digunakan oleh para jamaah haji atau umroh untuk transit sebelum check in di Hotel atau sebelum ke bandara mengingat harganya jauh lebih murah ketimbang harga makanan di hotel. Di restaurant dua lantai seluas 400 m yang dapat menampung sekitar 150 jamaah, biasanya para pengurus sekaligus mengadakan perpisahan dengan para jamaahnya setelah program umroh berakhir. Selain perpisahan jamaah juga dapat menyaksikan chanel TV Indonesia setelah beberapa hari tidak mengikuti berita tanah air sekaligus berinternet ria karena tersedia wifi gratis bagi pengunjung. Bukan saja jamaah haji Indonesia tapi juga jamaah dari Asia Tenggara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam sering didapati mengunjungi restaurant ini.

[caption id="attachment_187820" align="aligncenter" width="300" caption="interior Betawi Restaurant Jeddah promosikan alam Indonesia"]

13395981561478342906
13395981561478342906
[/caption]

Menjamurnya restaurant Indonesia di Jeddah tidak lepas dari hukum ekonomi demand and supply, maklum selain jumlah WNI yang banyak di Jeddah hal ini juga didukung oleh banyaknya warga Arab Saudi yang melancong ke Indonesia. Mereka yang sudah merasakan taste masakan Indonesia selama di Indonesia, sekembalinya ke Arab Saudi berusaha mencari cita rasa yang sama. Kesempatan ini digunakan oleh pelaku bisnis restoran untuk mendirikan restoran Indonesia, tapi hati-hati ada juga restoran yang berlabel Indonesia tapi cita rasanya jauh dari cita rasa Indonesia, maklum karena juru masaknya biasanya diambil dari warga Bangladesh.

Keberadaan diaspora Indonesia di Arab Saudi telah memberikan bukti nyata bagi promosi Indonesia melalui kuliner. Yang perlu ditingkatkan dari keberadaan restoran Indonesia di Arab Saudi adalah memberikan pelatihan dan bahan promosi agar mereka dapat maksimal mempromosikan Indonesia bukan saja kepada masyarakat Arab Saudi namun juga kepada masyarakat dunia mengingat Mekkah dan Madinah merupakan dua kota suci umat islam dan Jeddah merupakan pintu masuk ke dua kota tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun