Ditambah lagi suasana guyub penuh keakraban yang digambarkan para pemain pendukung di belakang tiga penyanyi sebagai pemain utama. Namun ada saja kritik menggelitik dari netizen yang mempertanyakan kesesuaian tema dengan visualisasi video klipnya yang disebut-sebut seperti suasana alam gaib atau dunia peri yang dalam Bahasa Malaysia disebut "Alam Bunian."
Secara musikalitas, karya cipta John Jeevas, Ikhwan Fatanna & Omar K ini adalah salah satu lagu berkualitas sang Diva. Komposisi musiknya cukup lengkap, perpaduan pop melayu yang mendayu dengan sentuhan techno dan nuansa R&B. Saya juga menangkap ketukan khas dangdut koplo "dung tak dung dung dung" di bagian chorus. Mungkin karena saya terbiasa mendengarkan lagu-lagu Via Vallen. Lagu yang bertempo selow ini asyik juga dinikmati sambil bergoyang santai.
Sosok tiga penyanyi yang berkolaborasi di lagu ini tak perlu diragukan kapasitas dan kualitasnya. Jika boleh disebut "Ikhlas" adalah kolaborasi megah penyanyi terbaik dari tiga negara serumpun. Siapa yang tak kenal Siti Nurhaliza yang kini bergelar Dato' Sri Siti Nurhaliza. Dengan seabrek pengalaman dan prestasi di dunia tarik suara, membawanya menjadi penyanyi tersukses Malaysia bahkan Asia. Sementara Taufik Batisah yang pernah menjadi jawara Singapore Idol pertama, adalah penyanyi terbaik Singapura.
Nissa Sabyan? Saya rasa tak perlu dijelaskan panjang lebar lagi tentang vokalis grup Sabyan Gambus ini. Keterlibatan Nissa dalam kolaborasi ini patut mendapat apresiasi. Di usianya yang masih belia ia mampu membuktikan kapasitasnya sebagai vokalis dengan talenta dan anugerah luar biasa. Lagu-lagu yang dibawakannya bersama Sabyan Gambus selalu jadi hits dan langganan trending. Kualitas vokalnya tak perlu diragukan lagi. Lembut dan merdu menusuk kalbu, namun juga bisa powerful di nada tinggi. Tak heran jika Diva sekelas Siti Nurhaliza antusias mengajaknya berkolaborasi.
Maka ketika tiga penyanyi terbaik dari tiga negara ini bersatu untuk berkolaborasi, jadilah karya cipta dengan harmonisasi vokal dan musikalitas berkualitas. Ketiganya saling mengisi dan melengkapi. Sepanjang lagu mulai verse, pre chorus, chorus dan bridge, masing-masing dapat jatah unjuk vokal khasnya masing-masing.
Di awal lagu Nissa masuk berbagi berbagi verse dengan Taufik Batisah, kemudian disambung pre chorus oleh Siti Nurhaliza. Di bagian chorus pertama, Nissa memadukan vokalnya dengan Taufik, kemudian disambung Taufik duet dengan Siti Nurhaliza. Vokal ketiganya berpadu di chorus kedua. Di bagian bridge lagu, Siti Nurhaliza sebagai sang empunya single menunjukkan kualitas vokal terbaiknya.
Namun sayang, karya berkualitas ini kurang didukung strategi pemasaran dan promosi yang masif. Pertama kali rilis, single dan MV lagu ini hanya dapat diakses secara eksklusif di Apple Music yang tentu tak bisa langsung dinikmati secara gratis. Alhasil bocoran versi full lagu ini betebaran di dunia maya termasuk video klip unofficial versi penggemar, walaupun kemudian video tak resmi tersebut dihapus setelah MV resminya rilis di YouTube.
Meskipun dilaunching resmi di Apple Music lima hari sebelum lebaran, banyak penikmat musik terutama para penggemar menyayangkan lagu di platform digital lainnya baru bisa dinikmati dua hari setelah Hari Raya. Publikasi MVnya juga bukan di Unversal Music Malaysia sebagai channel yang pertama kali mempromosikan, tapi di channel berbeda yakni Universal My Vevo. Wajar jika banyak yang kecele bahkan tak tahu jika video klip resmi versi YouTube "Ikhlas" sudah meluncur sejak kamis (6/6/2019).
Dipilihnya channel Universal My Vevo juga banyak dipertanyakan penggemar. Umumnya artis maupun produser ingin agar lagu dan MVnya jadi trending YouTube. Untuk meraih jumlah viewers sebanyak-banyaknya biasanya MV dirilis di channel yang  sudah punya banyak subscribers. Tapi "Ikhlas" justru dipublish di channel yang sampai saat ini hanya punya 8.500 subscribers. Tak heran jika hingga artikel ini diunggah di Kompasiana, video "Ikhlas" baru ditonton sebanyak 40 ribu kali. Angka yang sangat minim jika melihat kualitas lagu dan kapasitas para penyanyinya.
Andai saja single ini dirilis lebih awal di platform lain, selain Apple Music tentu jangkauan pendengarnya akan lebih luas. Jika saja video klip "Ikhlas" juga dipublikasikan di channel YouTube masing-masing penyayinya tentu akan berpengaruh signifikan pada peningkatan jumlah viewers. Tapi Itu semua kembali kepada pemilik hak cipta dan hak tayang dalam hal ini produser rekaman. Mungkin mereka punya stratategi pemasaran sendiri yang sudah dipertimbangkan sebelumnya.
Namun sangat disayangkan jika lagu bagus yang nyaman di dengar, dinyanyikan oleh kolaborasi artis papan atas tiga negara seperti itu jutru tak terpublikasikan dengan baik. Mudah-mudahan setelah artikel ini tayang, ada kejutan yang bisa mendongkrak jumlah viewers "Ikhlas" dan mengantarkannya menjadi trending video di YouTube.