Tentunya ini juga menjadi tantangan bagi sineas tanah air, bagaimana mengemas kearifan lokal tersebut menjadi suguhan tontonan yang berkualitas, menghibur dan disuka khalayak penikmat film.
Terlepas dari pro kontra penggunaan kata-kata dalam bahasa daerah, dalam hal ini Jawa Timuran, yang oleh sebagian masyarakat dianggap kurang pantas seperti "jancuk" dan "cuk," tak dapat dipungkiri hampir 2 juta penonton sukses "terjancuki" oleh film "Yowis Ben" dan "Yowis Ben 2." Lantas apakah akan ada "Yowis Ben 3" yang bisa melanjutkan sukses dua film sebelumnya? Kita tunggu saja... Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H