Sekelebat teringat kembali ujaran seorang rekan sebelum berangkat yang mengingatkan jika petang itu adalah malam Jum'at pertama bulan Suro. Teringat pula saat petugas mendata penumpang, tak hanya sekali bahkan sampai tiga kali pagi hari saat kami akan berangkat. Ketika itu saya sempat berpikir...jangan-jangan... Ah! Saya hanya berusaha berpikir positif, mungkin karena berangkat molor dua jam dan terlalu lama di pulau sehingga kami baru masuk perairan Probolinggo saat hari sudah gelap dalam kondisi cuaca demikian.
Perasaan dan pikiran tak menentu itu berangsur reda saat melihat mercusuar dan warna-warni lampu di daratan yang berarti kami segera memasuki pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo.Â
Baru kali ini saya merasa sangat bersyukur bisa melihat kelap kelip lampu di daratan. Benar-benar lega ketika kapal bersandar dan kami semua kembali menjejakkan kaki di daratan. Rasa syukur yang teramat sangat, akhirnya kami bisa melewati perjalanan pulang yang sangat menantang itu.
Serunya suasana petang jelang malam itu masih jadi bahan perbincangan sesama penumpang hingga akhirnya rombongan kembali melanjutkan perjalanan dengan bis penjemput dan saya serta rekan-rekan yang lain pulang kembali ke rumah masing-masing, dengan perasaan lega dan amat bersyukur tentunya.
Perjalanan sehari itu sungguh merupakan paket perjalanan yang lengkap. Diawali dengan menikmati keindahan matahari terbit di Gunung Bromo. Kemudian dilanjutkan perjalanan menyusuri selat Madura menuju wilayah Kabupaten Sumenep untuk menikmati keindahan alam Gili Labak dan Pantai Sembilan. Diakhiri dengan keseruan perjalanan pulang yang sangat menantang, menembus gelombang besar hingga sampai kembali ke Probolinggo.
Tentu tak setiap hari kondisi cuaca dan alam seperti yang kami alami hari itu. Yang jelas, faktor keamanan dan kenyamanan harus tetap diutamakan. Bagaimanapun juga harus diakui, perjalanan lewat jalur laut menuju Sumenep dan daerah lain di Madura dari Probolinggo jauh lebih efisien, baik waktu dan biaya.Â
Akan sangat menyenangkan tentunya, jika perjalanan menuju ke dan dari pulau-pulau indah di selat Madura dilakukan saat cuaca dan kondisi alam benar-benar mendukung. Dengan demikian wisatawan dapat menikmati kunjungannya dengan tenang, aman dan nyaman. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H