Mengapa sesama peng-cover harus mengklaim lagu yang sebenarnya sudah ada pencipta dan penyanyi aslinya. Terlepas pencipta lagu dan penyanyi aslinya belum mematenkan karya ciptanya, tentu harus diperhatikan juga aspek etika bisnis dan penghargaan atas karya cipta orang lain.
Untuk saat ini saya tak akan berspekulasi lebih jauh sebelum ada penjelasan resmi dari pihak yang berkepentingan terkait hal tersebut. Yang jelas, kembalinya video musik bertema tolerasi dan perdamaian itu memang sangat dinanti, dan kehadirannya kembali disambut antusias para Sahabat Sabyan.
 Setidaknya sudah ada pergerakan pada jumlah viewers setelah sempat terhenti di angka 103 juta penonton. Semoga video musik "Deen Assalam Cover by Sabyan" dapat berakselerasi seperti saat belum nonaktif dengan rata-rata perolehan 2,5 juta viewers perhari. Dengan demikian masih ada penyeimbang video musik sejenis "Lagi Syantik" Siti Badriah yang saat ini sedang booming.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H