Video klip yang sebagian besar lokasi pengambilan gambarnya di "Kawah Putih" Ciwidey Bandung in mendapat respon positif dari penikmat musik utamanya Vyanisty.
Video klip lagu ini langsung masuk 50 besar trending video di YouTube Indoneia, bahkan sempat masuk di posisi 30 besar trending video. Â
Jika diperhatikan, aransemen musik lagu ini mirip dengan versi baru "Bojo Galak" yang mengusung genre pop dangdut.
"Jerit Atiku" bercerita tentang jeritan hati seseorang yang merasa sakit hati karena ditinggal pergi kekasihnya. Meskipun "Jerit Ati" bernuansa syahdu dengan liriknya yang sedih, galau mengharu biru tapi tetap asyik untuk bergoyang.
Liriknya cukup unik dengan campuran Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa, tepatnya bahasa Jawa Timuran. Di sinilah kelebihan Via Vallen yang mampu mengombinasikan bahasa nasional dengan bahasa daerahnya menjadi karya seni yang menghibur dan bisa dengan mudah dipahami para penikmatnya.
Diraihnya award tersebut cukup membanggakan, pasalnya pada kategori ini ia harus bersaing dengan pedangdut papan atas seperti Ayu Ting Ting, Inul Daratista, Zaskia Gotik dan Lesti.
Bagi Via Vallen, ini adalah kedua kalinya ia memperoleh penghargaan SCTV Music Awards. Di ajang serupa tahun lalu, Via Vallen berhasil meraih penghargaan yang sama sebagai Penyanyi Dangdut Paling Ngetop Tahun 2017.
Beberapa saat usai menerima penghargaan, Via Vallen mengungkapkan rasa syukur dan menyampaikan terima kasih kepada keluarga dan semua pihak yang setia mendukungnya.
Ucapan terima kasih khusus disampaikannya untuk Vyanisty, SERA dan SERA Mania.
"Spesial, terima kasih untuk semua teman-teman Vyanisty. Ini buat kalian, ini kerja keras kalian. Jadi Via dedikasikan ini buat kalian. Buat teman-teman SERA dan SERA Mania terima kasih. Semuanya terima kasih, jayalah selalu musik dangdut," ucap Via malam itu.