Seringnya Via Vallen bergaul dan tampil di panggung musik spekatakuler dengan artis-artis papan atas Ibu Kota tak membuat ia lupa pada akarnya. Sebagaimana penampilannya yang "ndak neko-neko," gaya bicaranya juga apa adanya. Beberapa kosa kata dalam bahasa Jawa sering terucap spontan tercampur dengan Bahasa Indonesia, lengkap dengan medoknya yang khas Jawa Timuran.
Harus diakui, penampilan Slank berkolaborasi dengan beberapa artis malam itu merupakan penegasan bahwa mereka adalah band legendaris tanah air yang penampilan selalu dinanti dan tak ada matinya di hati para penggemar. Dengan pengalaman puluhan tahun, sangat mudah dan wajar jika Slank mampu beradaptasi dengan penyanyi dan musisi lain dari beragam latar belakang aliran musik. Â
Bagi Via Vallen, kolaborasi malam itu lagi-lagi menjadi ajang pembuktian bahwa jangkauan vokalnya luas tak terbatas pada dangdut koplo. Ia mampu bernyanyi dengan baik pada genre apapun dengan gaya dan karakter vokalnya yang khas.
Via Vallen terbukti sanggup mengimbangi permainan vokal Kaka dengan memposisikan diri sebagai guest star yang melengkapi penampilan bintang utama. Di saat vokal Kaka dominan sebagai lead vokal, Via Vallen mampu mengimbanginya sebagai backing vocal. Yang jelas malam itu penikmat serta pemerhati musik tanah air khususnya Slankers dan Vyanisty disuguhi kolaborasi yang berkualitas dan menghibur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H