Begitu detailnya kostum hasil karya mereka plus happening act atraktif yang ditampilkan siang itu sempat membuat saya berpikir itu semua produk impor Jepang atau setidaknya hasil karya studio kreatif Ibu kota yang terbiasa membuat kostum dan efek khusus untuk keperluan syuting film.
Ternyata karya luar biasa yang kalau boleh saya bilang sangat detail dan mendekati aslinya itu justru dibuat oleh anak-anak muda dari pelosok negeri yang sangat jauh dari hingar bingar Ibukota. Sekedar informasi, Gondanglegi adalah salah satu kecamatan yang terkenal sebagai daerah penghasil tebu, letaknya di wilayah selatan Kabupaten Malang.
Apa yang telah dilakukan anak muda Gondanglegi itu setidaknya membuktikan bahwa tinggal di daerah pelosok bukanlah halangan untuk berkreasi. Sebutan "ndeso" bukan berarti kampungan tapi mereka justru punya ide dan pemikiran jauh ke depan, lebih kota dari orang-orang kota yang terbiasa dengan hal-hal instan.
Terus terang saya merasa beruntung bisa menyaksikan langsung dan ikut mengapresiasi hasil karya anak bangsa berkelas internasional itu. Sebagai sesama "wong ndeso" saya ikut bangga ternyata masih ada sekelompok pemuda dari pelosok desa mampu berkreasi untuk kebanggaan negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H