Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kampung Kelir Kalibuntu, Kampung Nelayan Penuh Warna

11 Mei 2017   18:57 Diperbarui: 12 Mei 2017   03:00 3007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu jalan di Kampung Kelir Kalibuntu

Saya dan sahabat yang masih setia mengikuti pun menuruti ajakan anak itu. Dan benar saja, begitu belok masuk gang, warna-warni ceria langsung menyambut kedatangan kami. Semakin ceria dengan sambutan beberapa hangat anak yang bermain di sepanjang gang yang sesekali minta jepret dengan kamera yang saya bawa.

Ternyata bukan hanya bangunan di sepanjang jalan desa saja yang dibikin berwarna, tapi juga bangunan di dalam dusun hingga wilayah paling sudut perkampungan tersebut juga ikut terwarnai. Bukan hanya rumah, pagar dan bangunan milik warga yang diwarnai, beberapa fasilitas umum seperti jalan paving hingga MCK umum tak luput ikut jadi sasaran pengecatan. Bahkan bangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berada tepat di bibir pantai ikut digoresi cat dengan warna ceria.

MCK umum yang tak luput ikut diwarnai
MCK umum yang tak luput ikut diwarnai
Tembok di sekitar tanah lapang tempat anak-anak bermain juga diwarnai
Tembok di sekitar tanah lapang tempat anak-anak bermain juga diwarnai
Sebagai tahap awal, kegiatan mewarnai kampung nelayan di Desa Kalibuntu ini bisa dibilang sukses meskipun baru dua dusun di Desa Kalibuntu terwarnai. Berkat kerjasama gerakan Pramuka didukung pemerintah daerah dan CSR beberapa perusahaan di Kabupaten Probolinggo, setidaknya bisa mengubah image kampung nelayan yang selalu diidentikkan dengan panas, kotor dan bau menjadi kampung yang rapi, bersih dan ceria penuh warna.

Salah satu sudut Kampung Kelir Kalibuntu yang penuh warna
Salah satu sudut Kampung Kelir Kalibuntu yang penuh warna
Ke depan perlu ada tindak lanjut agar kegiatan semacam ini dapat dilanjutkan di wilayah yang belum tersentuh kegiatan sejenis sehingga tak hanya satu sudut desa atau satu dua kampung saja yang terwarnai. Pelibatan warga setempat harus lebih ditingkatkan lagi, entah melalui mobilisasi tapi tentu sangat baik jika berangkat dari kesadaran mereka sendiri. Tak hanya saat pelaksanaan tapi juga setelahnya, saat warga setempat juga harus ikut merawat kelestarian hasil kegiatan tersebut. Dengan demikian kebersihan lingkungan dan keceriaan warna-warni di sekitar mereka dapat terus terjaga.

Gang sempit pun ikut diwarnai
Gang sempit pun ikut diwarnai
Satu hal yang menarik dari keberadaan Kampung Kelir ini. Tak ada warna yang dominan, semua warna digunakan bersama, bersanding, berdampingan dan ada juga yang dikombinasikan. Keberagaman warna inilah yang justru membuatnya menjadi semakin indah dan menarik untuk dipandang. Sebagaimana hidup ini, akan sangat menjemukan jika semua sama. Hidup menjadi indah karena perbedaan yang mampu bersanding menjadi satu harmoni yang saling mengisi dan melengkapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun