Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Nominasi Grammy di Usia 12 Tahun, Joey Alexander Samai Michael Jackson

9 Desember 2015   13:54 Diperbarui: 9 Desember 2015   19:45 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sempat heboh dengan kabar kepastian Iko Uwais bermain di "Star Wars : The Force Awakens," netizen kembali dihebohkan dengan berita pianis jazz muda Indonesia, Joey Alexander yang mendapatkan nominasi Grammy Awards ke 58. Dengan demikian Joey adalah musisi Indonesia pertama yang masuk nominasi Grammy, melampaui para seniornya seperti Anggun dan Agnez Mo yang lebih dulu berkarier di luar negeri.

Tak tanggung-tanggung, Joey berhasil masuk dalam dua nominasj yaitu kategori Best Jazz Instrumental Album untuk albumnya yang bertajuk "My Favorite Things" dan Best Improvised Jazz Solo untuk "Giant Steps," salah satu track dalam album album perdananya itu.

Hebatnya lagi, Joey mendapatkan nominasi Grammy di usia yang masih sangat belia, 12 tahun. Untuk kategori ini ia harus bersaing dengan musisi jazz kawakan yang usianya jauh lebih tua dan tentu lebih berpengalaman darinya.

Keberhasilan Joey masuk nominasi Grammy di usia 12 tahun ini menjadikannya sebagai musisi jazz termuda yang pernah masuk nominasi di ajang penghargaan musik tertinggi di Amerika Serikat itu.

"Joey is the youngest ever GRAMMY nominee in a jazz category," demikian keterangan di situs resminya sebagaimana dikutip detikHOT, Selasa (8/12). Pencapaiannya di usia 12 tahun ini menyamai Michael Jackson yang pertama kali memperoleh nominasi Grammy di usia yang sama.

Jika dilihat di laman Wikipedia, Michael Jackson pertama kali masuk nominasi Grammy tahun 1971. Kala itu Michael dinominasikan bersama saudara-saudaranya di The Jackson 5 untuk kategori Best Contemporary Vocal Performance by a Duo, Group or Chorus. Sejarah kemudian mencatat, Michael Jackson beberapa kali memenangkan Grammy setelah dewasa dan bersolo karier.

Bukan tidak mungkin Joey akan melampaui pencapaian Michael Jackson dengan memenangkan Grammy pertamanya di usia 12 tahun. Dengan anugerah bakat dan kehebatannya, bukan tidak mungkin juga Joey akan menjadi musisi termuda yang berhasil memenangkan Grammy untuk kategori Jazz. Kita lihat saja tanggal 15 Pebruari 2016 yang akan datang.

Tapi apapun hasilnya nanti, pencapaiannya masuk nominasi Grammy yang merupakan anugerah musik paling bergengsi di Amerika Serikat ini adalah prestasi luar biasa yang patut diapresiasi. Grammy telah menjadi standar keberhasilan penyanyi dan musisi tak hanya di Amerika Serikat tapi juga dunia.

Bahkan bagi beberapa penyanyi dan musisi di luar Amerika Serikat, Grammy adalah tolok ukur kesuksesannya go international. Seperti Agnez Mo dari Indonesia yang sejak bertahun-tahun lalu menargetkan Grammy tapi belum kesampaian hingga saat ini. Ada pula band asal Singapura The Sam Willows yang memasang target meraih Grammy lima tahun sejak terbentuk tahun 2012, yang berarti mereka tinggal punya waktu dua tahun untuk mewujudkannya.

Yang patut dicatat, nyaris tak ada kegaduhan dan kehebohan dari pihak Joey selama proses yang dilaluinya hingga ia bisa sampai sejauh ini meskipun pada kenyataannya ia sukses menarik perhatian dunia sebagai seorang pianis jazz muda yang ajaib.

Berbagai panggung festival jazz bergengsi sudah dirasakannya. Belum lagi unjuk kebolehan di sejumlah stasiun televisi Amerika Serikat seperti Today Show dan NBC Nightly News serta sejumlah liputan eksklusif oleh media ternama seperti New York Times, La Times, The Wall Street Journal, Vanity Fair dan The Telegraph.

Tanpa banyak ba bi bu, album internasional perdananya telah dirilis 12 Mei 2015 lalu dan terbilang sukses serta mendapat respon positif. Lima Chart Billboard berhasil ditembus album ini yaitu posisi 174 pada Billboard 200, posisi 4 pada chart Heatseeker Albums, posisi 13 pada chart Independent Albums, peringkat 2 pada chart Jazz Album dan peringkat 79 Top Sales Album. Album ini juga sempat menduduki posisi pertama di iTunes dan Amazone.

Sejumlah prestasi dan pengakuan tersebut diperoleh Joey melalui pembuktian bahwa ia memang memiliki bakat luar biasa dan kemampuan, kalau boleh dibilang keajaiban untuk menghasilkan karya-karya yang mampu membuat orang yang mendengarkannya terpukau.

Jika Iko Uwais berhasil menarik perhatian dunia dengan aksi laganya mengusung pencak silat, maka Joey Alexander berhasil memukau dunia juga dengan caranya sendiri yang mungkin tak lazim dan terbilang luar biasa untuk anak-anak seusianya yaitu bermusik jazz dengan sentuhan jari jemari ajaibnya di atas tuts piano.

---

The New York Times (Kompas.com) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun