Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Setelah AA, Selanjutnya Siapa?

11 Mei 2015   22:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wajar jika nanti muncul banyak bantahan sebab menyangkut nama baik mereka sebagai figur publik. Tapi kegaduhan ini juga bisa dimanfaatkan untuk menaikkan popularitas, tentunya dengan berbagai gaya bantahan dan upaya meyakinkan publik melalui pemberitaan di berbagai media.

Tentu bukan menjadi masalah besar bagi mereka yang memang tidak terlibat tapi kebetulan inisialnya sama. Jika memang tak terbukti dan kemudian merasa keberatan mereka bisa mengajukan tuntutan balik berupa pencemaran nama baik. Tapi bagi mereka yang memang terlibat dan karena statusnya sebagai saksi masih tersamarkan inisial nama, mungkin masih bisa berdalih dan membantah habis-habisan dengan alasan yang membodohi logika publik.

Yang jelas mencuatnya bisnis prostitusi online kelas atas ini adalah puncak gunung es dari persoalan sosial yang terjadi akibat sikap kita yang permisif dan seringkali acuh.  Sebagai profesi yang konon tertua di dunia, bukan hal yang mudah untuk menanggulangi bisnis syahwat ini. Namun demikian, adalah tanggung jawab kita bersama untuk menanggulangi atau setidaknya meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.

Yang paling mungkin dan memang harus dilakukan adalah dengan memberikan sanksi yang tegas berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku bagi mereka terbukti bersalah. Selain itu sanksi sosial dari masyarakat juga efektif untuk memberikan efek jera bagi pelaku.

Lagi-lagi masyarakat yang akan kembali dibuat gaduh dengan segala macam pemberitaan dan perdebatannya. Melihat proses penyidikan yang terus berkembang, nampaknya kita masih akan disuguhi kehebohan dalam waktu yang cukup lama. Saking gaduhnya sampai-sampai gaungnya nyaris menutupi hingar bingar politik dalam negeri, salah satunya isu reshufle kabinet.

Publik nampaknya lebih tertarik untuk mengikuti pemberitaan seputar prostitusi kelas atas ini daripada mengkritisi kinerja Kabinet Kerja. Publik lebih tertarik dengan pembahasan seputar AA, RA sambil mengira-ngira siapa artis lain yang juga ikut terlibat. Yang menjadi pertanyaan, apakah memang demikian ketertarikan publik atau justru sengaja dibuat demikian. Hingga kemudian muncul pertanyaan "Jangan-jangan ini hanya pengalihan isu." Dan di saat pertanyaan klise itu terlontar, publik juga dibuat semakin penasaran, siapa artis yang akan dipanggil berikutnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun