Hits "Beat It" yang dinyanyikannya juga diartikan beragam. Sebagian menilainya sebagai pesan kepada Polisi, sebagian lagi mengartikan bahwa Reeves sedang berbicara dengan para pemrotes.
Sementara Reeves sendiri minta penampilannya tak diartikan macam-macam. "Saya hanya ingin menari, saya hanya mencoba untuk tampil," tukasnya sebagaimana dikutip nydailynews.com (28/4).
Yang jelas kehadiran impersonator Michael Jackson di tengah-tengah pendemo Balltimore menimbulkan persepsi beragam. Bagi pendemo, penampilannya bisa menjadi penyemangat. Bagi polisi, penampilannya bisa dianggap provokasi. Tapi apa yang ditampilkannya bisa juga diartikan sebagai ajakan untuk berdamai dan bersama-sama mengakhiri kekacauan tersebut.
Jika kita lihat kembali sosok Michael Jackson yang senantiasa menyampaikan pesan cinta dan perdamaian pada karya-karyanya, tentu "kehadirannya" di tengah "chaos" Balltimore juga membawa pesan positif sebagaimana ditegaskan sang impersonator.
Kehadiran "Michael Jackson" di Balltimore membuktikan bahwa sosoknya selalu mendapat tempat di hati para penggemarnya. Kepedulian pada sesama manusia dan alam sekitar yang kemudian disampaikan dalam karya-karyanya menjadi inspirasi untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik.
Kebangkitannya di tengah suasana "panas" Balltimore juga merupakan salah satu perwujudan semangatnya yang menentang penindasan dan kesewenang-wenangan atas nilai-nilai kemanusiaan.
Referensi :