Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Presiden SBY Sopiri Pak Jokowi

12 September 2014   23:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:51 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa unik saat Presiden Sosesilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi sopir mobil golf VVIP pada peresmian kawasan Adhyaksa Loka dan Rumah Sakit Umum Adhyaksadi Cipayung Jakarta Timur, Jumat (12/9) menjadi berita utama di bebebrapa media online. Semakin menarik karena yang disopiri adalah Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang duduk di sebelah kanannya. Sementara di belakang Wakil Presiden Boediono dan Jaksa Agung Basrief Arief.

Media pun ramai memberitakan peristiwa yang sangat langka dan tentu saja sangat menarik itu, pasalnya yang menjadi sopir adalah Presiden yang akan segera mengakhiri masa jabatannya dan yang disopiri adalah Presiden terpilih yang akan segera menjadi suksesornya setelah dilantik tanggal 20 Otober yang akan datang.

Peristiwa ini bisa menjadi pertanda baik hubungan kedua pemimpin tersebut, sebab nampak sekali keakraban diantara keduanya. Bahkan Pak Jokowi sempat melontarkan candaan setelah turun dari mobil tersebut. “Ini pilotnya (Presiden SBY) dan saya co pilotnya,” begitu guyonan Pak Jokowi.

Peristiwa unik dan menarik itu memiliki banyak makna jika dikaitkan dengan suksesi kepemimpinan yang akan segera terjadi. Inisiatif Presiden SBY untuk menjadi pengemudi mobil VVIP pada acara tersebut menunjukkan kerendahan hati sekaligus kebesaran jiwanya. Meskipun jauh lebih senior dan masih aktif menjabat, beliau tak segan memegang kemudi memandu junior dan bawahannya.

Pak Jokowi tentu masih canggung jika harus pegang kemudi memandu Presiden SBY dan pejabat negara yang lain. Untuk acara-acara semacam ini tentunya Pak Jokowi masih butuh waktu belajar dan menyesuaikan diri. Pak Jokowi juga pasti tahu diri bahwa dia belum resmi menjabat sebagai Presiden sebelum dilantik tanggal 20 Oktober mendatang dan acara persemian hari itu adalah gawe pemerintahan Presiden SBY.

Inisiatif pegang kemudi alias jadi sopir yang dilakukan Presiden SBY juga bisa diartikan sebagai bentuk ketegasan beliau atas polemik yang terjadi seputar suksesi kepemimpinan nasional. Apa yang dilakukan Presiden SBY itu melambangkan ketegasan bahwa beliau tak bisa didikte. Tak ada yang bisa mendikte dan mempengaruhi beliau selama proses transisi dari pemerintahannya menuju pemerintahan yang baru nanti, bahkan Pak Jokowi sekalipun.

Oleh karena itu, peristiwa Presiden SBY jadi sopir Pak Jokowi dapat diartikan bahwa selama masih aktif menjabat sebelum tanggal 20 Oktober, semua kebijakan pemerintahan dan pembangunan masih dalam kendali Presiden SBY. Cepat atau lambat tergantung injakan gas dan rem yang ada dibawahnya. Lurus atau belok, maju atau mundur juga masih dalam kendali Presiden SBY. Tak ada yang bisa mencampuri, karena yang nanamnya sopir dimana-mana hanya satu. Bukankah akan sangat berbahaya bagi penumpang jika dalam satu kendaraan ada dua pengemudi?

Meski demikian, Presiden SBY bukan tipe orang yang otoriter dan semaunya sendiri. Memposisikan Pak Jokowi di sebelah kanannya dapat diartikan bahwa Presiden SBY sangat menghormati penerusnya itu sekaligus memberikan pandangan luas ke depan tentang apa yang akan ditemui dan dihadapi di sepanjang perjalanan. Dengan begitu, Presiden SBY dapat memberikan bekal dasar bagaimana membawa kendaraan tersebut saat tiba giliran Pak Jokowi yang harus mengemudikannya.

Apakah gaya Pak Jokowi sama atau justru sama sekali berbeda dengan gaya Presiden SBY dalam membawa kendaraan itu nanti? Kita lihat saja...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun