Salah satu TuSi Pendamping Profesional Dana Desa (APBN) yang dananya masuk melalui Tf k RKD.
Sebagai Pendamping Desa harus dapat memastikan Program Prioritas Dana Desa teranggarkan, terealisasi, sampai terlaporkan secara berjenjang sesuai regulasi peraturan yang berlaku. Diantaranya Pencegahan dan Penanganan TB di Wilayah Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jatim. Sejak terbitnya Permendesa Nomor 7 dan 13 tahun 2023 juga Permendesa Nomor 2 tahun 2024. Maka pencegahan dan penanganan TB skala kewenangan desa harus mengganggarkannya. Salah satu cara memastikannya yaitu Pendamping Desa ikut terlibat dalam Proses dimulai dari RKPDesa, RAPBDesa, sampai APBDesa. Data bisa kita dapatkan dengan berkoordinasi Bersama Lintas sektor di Kecamatan, Camat, Kapuskesmas, Ka KUA, Kapolsek, Danramil serta stakeholder lainnya UTP-UPT Dinas (Pengairan, Pertanian, dll)
https://radarutara.bacakoran.co/read/3930/kemenkes-waspadai-kasus-tb-di-indonesia-yang-meningkat#google_vignetteTuberkulosis: Penyakit Menular yang Masih Menjadi Tantangan Global
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini terutama menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti tulang, kelenjar getah bening, otak, dan organ lainnya. Meskipun telah ada kemajuan besar dalam pencegahan dan pengobatan, TBC tetap menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat utama, terutama di negara berkembang.
Epidemiologi TBC
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC adalah salah satu dari sepuluh penyebab utama kematian di dunia. Pada tahun 2022, diperkirakan ada 10 juta kasus baru TBC secara global, dengan sekitar 1,6 juta kematian. Indonesia sendiri termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi di dunia, bersama dengan India, Tiongkok, Filipina, dan Pakistan.
TBC lebih sering terjadi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, anak-anak, orang tua, dan individu yang mengalami malnutrisi atau kondisi kesehatan kronis lainnya. Penyakit ini menyebar melalui udara ketika penderita TBC aktif batuk, bersin, atau berbicara, sehingga mudah menular di lingkungan padat penduduk.
Gejala TBC
Gejala utama TBC bervariasi tergantung pada organ yang terinfeksi, tetapi gejala khas TBC paru meliputi:
- Batuk berkepanjangan: Biasanya berlangsung lebih dari dua minggu, sering kali disertai dahak atau darah.
- Demam dan berkeringat di malam hari: Suhu tubuh yang meningkat di sore atau malam hari tanpa penyebab jelas.
- Penurunan berat badan: Hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak disengaja.
- Kelelahan: Rasa lemah dan lesu yang terus-menerus.
Jika bakteri TBC menyerang organ lain, gejala dapat berbeda. Sebagai contoh, TBC tulang dapat menyebabkan nyeri tulang dan pembengkakan, sementara TBC otak (meningitis TBC) dapat menyebabkan sakit kepala berat, kejang, atau penurunan kesadaran.
Diagnosis TBC
Diagnosis TBC biasanya dilakukan melalui kombinasi gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Beberapa metode diagnosis utama meliputi:
- Tes dahak: Pemeriksaan mikroskopis dan kultur dahak untuk mendeteksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
- Tes kulit tuberkulin (Mantoux): Suntikan larutan protein tuberkulin di bawah kulit untuk mengukur respons imun tubuh terhadap infeksi.
- X-ray dada: Digunakan untuk melihat kerusakan atau perubahan pada paru-paru akibat TBC.
- Tes molekuler cepat: Seperti Xpert MTB/RIF, yang dapat mendeteksi keberadaan bakteri dan resistensi terhadap obat dalam waktu singkat.
Pengobatan TBC
Pengobatan TBC memerlukan kepatuhan yang tinggi terhadap regimen terapi yang panjang, biasanya selama enam hingga sembilan bulan. Kombinasi obat yang umum digunakan meliputi isoniazid, rifampisin, pyrazinamid, dan etambutol. Terapi ini dikenal sebagai DOTS (Directly Observed Treatment Short-course), yaitu strategi yang diawasi untuk memastikan pasien meminum obat sesuai jadwal.
Namun, salah satu tantangan terbesar dalam pengobatan TBC adalah munculnya resistensi obat. Multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) dan extensively drug-resistant tuberculosis (XDR-TB) adalah jenis TBC yang kebal terhadap obat lini pertama, sehingga membutuhkan pengobatan yang lebih lama, lebih mahal, dan lebih toksik.
Pencegahan TBC
Pencegahan TBC memerlukan pendekatan multifaset yang melibatkan individu, masyarakat, dan pemerintah. Beberapa langkah pencegahan utama meliputi:
- Vaksinasi BCG: Vaksin Bacille Calmette-Gurin (BCG) diberikan kepada bayi untuk melindungi mereka dari bentuk TBC berat seperti meningitis TBC.
- Isolasi pasien TBC aktif: Pasien TBC menular disarankan untuk menghindari tempat umum sampai mereka tidak lagi infeksius.
- Perbaikan kondisi hidup: Mengurangi kepadatan penduduk, meningkatkan ventilasi rumah, dan menjaga kebersihan lingkungan dapat mengurangi risiko penularan.
- Pengendalian di fasilitas kesehatan: Petugas kesehatan perlu dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) dan fasilitas isolasi harus disediakan untuk pasien dengan TBC aktif.
Tantangan dan Upaya Masa Depan
Meskipun pengendalian TBC telah mengalami kemajuan, tantangan besar tetap ada. Beberapa tantangan tersebut meliputi resistensi obat, stigma sosial terhadap penderita TBC, dan kesenjangan akses terhadap diagnosis dan pengobatan.
Program eliminasi TBC global bertujuan untuk mengurangi insiden TBC hingga 90% pada tahun 2035 dibandingkan dengan tingkat tahun 2015. Di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah meluncurkan program Stop TB untuk mengurangi angka kejadian TBC dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan tepat waktu.
Kesimpulan
TBC adalah penyakit serius yang membutuhkan perhatian global. Dengan kombinasi pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat, beban penyakit ini dapat dikurangi secara signifikan. Peran masyarakat dalam mendukung individu dengan TBC serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan sangatlah krusial. Dengan langkah bersama, eliminasi TBC bukanlah tujuan yang mustahil untuk dicapai.
Maka Tenaga Pendamping Profesional (TPP) berkewajiban kawal sampai berhasil target Pemerintah Pusat menekan Angka Kematian yang disebabkan oleh TBC.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI